News

557 Jemaah Haji Meninggal karena Suhu Panas Ekstrem Tembus 51 Derajat Celsius di Saudi


Musim haji tahun ini diwarnai dengan tragedi yang cukup menyedihkan. Sebanyak 557 jemaah haji dilaporkan meninggal dunia akibat suhu panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Arab Saudi. Dari jumlah tersebut, 165 jemaah di antaranya adalah warga negara Indonesia.

“Total 165 jemaah asal Indonesia meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Tiga dari jumlah tersebut meninggal karena heatstroke atau sengatan panas ekstrem,” kata Konsul Haji Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Nasrullah Jassam, saat dimintai konfirmasi, Rabu (19/6).

Menurutnya, mayoritas jemaah meninggal dunia disebabkan oleh kondisi komorbid atau penyakit bawaan yang diperburuk oleh cuaca ekstrem. 

“Heatstroke [serangan panas] tiga orang, sisanya kebanyakan karena komorbid [penyakit bawaan],” ujarnya.

Heatstroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika tubuh seseorang terlalu panas dan tidak mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri. Gejala heatstroke meliputi sakit kepala berdenyut, mual dan muntah, kulit memerah, suhu tubuh tinggi, serta detak jantung yang lebih cepat dari biasanya. Heatstroke memerlukan perawatan segera untuk menghindari risiko cacat permanen atau kematian.

Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi selama musim haji tahun ini mencapai puncaknya dengan suhu yang diperkirakan mencapai 48 derajat Celsius. Di Mekkah, suhu bahkan sempat tercatat mencapai 51 derajat Celsius. 

Kondisi ini menyebabkan banyak jemaah mengalami kelelahan parah dan serangan panas.

Pihak berwenang Saudi melaporkan bahwa sekitar 2.000 jemaah menjalani perawatan karena heatstroke. Namun, angka ini belum diperbarui sejak akhir pekan lalu dan informasi mengenai korban jiwa tidak dirinci lebih lanjut.

Berdasarkan penghitungan AFP dan kementerian luar negeri Saudi dari berbagai data dan sumber, sebanyak 557 jemaah meninggal dunia pada musim haji kali ini. 

Sumber diplomatik juga mengonfirmasi bahwa total jenazah di salah satu kamar mayat terbesar di Mekkah, Al Muaisem, mencapai 550 orang.

Menteri Kesehatan Saudi, Fahd Al-Jalajel, telah mengeluarkan imbauan kepada jemaah haji untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada jam-jam puncak panas antara pukul 11 pagi hingga 4 sore. Dia juga menyarankan jemaah untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dan tetap berada di tempat yang teduh atau menggunakan perlindungan diri seperti payung dan pakaian yang menutupi tubuh.

Back to top button