Ototekno

Adopsi Starlink, Kapal Perang Jepang Kini Melaut Layaknya Kafe Internet


Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) sedang mengadopsi inovasi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup personelnya, dengan mengintegrasikan layanan internet satelit Starlink dari SpaceX dalam operasi Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF). 

Dua kapal latihan MSDF telah dilengkapi dengan antena Starlink, yang menyediakan akses internet berkecepatan tinggi bagi awak kapal—sebuah peningkatan signifikan dari kapabilitas sebelumnya yang hanya memungkinkan pengiriman email dua kali sehari.

Langkah ini bertujuan untuk menarik rekrut muda dengan menawarkan keuntungan seperti akses internet selama jam istirahat, yang sangat berharga bagi personel yang menjalani misi jangka panjang. 

Dengan lebih dari 6.000 satelit yang mendukung koneksinya, Starlink mampu menyediakan kecepatan unduh maksimal hingga 220 megabit per detik, sebuah fitur yang memungkinkan beberapa perangkat terhubung untuk streaming video secara bersamaan.

Selama misi latihan yang dimulai bulan lalu dan akan berlangsung selama 175 hari, MSDF akan mengevaluasi kapasitas komunikasi layanan ini di laut serta ketahanan perangkat yang terkait. Selain itu, MSDF juga akan mempertimbangkan kemungkinan pengadopsian layanan ini untuk operasi resmi. Kapal latihan, Kashima dan Shimakaze, akan mengunjungi 11 negara termasuk Afrika Selatan, Italia, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat, dengan sekitar 570 orang termasuk sekitar 190 kandidat perwira MSDF di atasnya.

Namun, keputusan untuk menggunakan layanan yang disediakan oleh perusahaan swasta dalam operasi resmi tidak tanpa risiko. Elon Musk, pendiri SpaceX, telah mendapatkan kritik terkait peran Starlink dalam perang Ukraina. Kecemasan ini menyoroti pentingnya mempertahankan keseimbangan antara peningkatan kemampuan operasional dengan menjaga keamanan dan independensi dalam pertahanan.

Inisiatif JSDF ini mencerminkan tren yang lebih luas di kalangan angkatan bersenjata dunia dalam mengintegrasikan teknologi canggih untuk memodernisasi kapabilitas mereka dan meningkatkan kesejahteraan personel, sembari menghadapi kompleksitas politik internasional dan kekhawatiran keamanan.

Di Indonesia sendiri Starlink baru resmi beroperasi di Indonesia sejak April 2024 atau lima tahun setelah beredar melayani pasar global. 

Peresmian layanan Starlink yang digelar di salah satu puskesmas di Denpasar, Bali, dan dihadiri langsung oleh Elon Musk menjadi penegasan dimulainya persaingan Starlink dengan penyedia jasa internet dalam negeri. Seiring dengan itu, isu keamanan data dan kedaulatan digital mulai berembus di berbagai media massa.

Back to top button