Angin Kencang Terjang Jakarta, 10 Pohon Tumbang Tiban Mobil-Motor
Hujan deras yang disertai angin kencang menerjang sebagian wilayah Jakarta pada Senin (2/12/2024) sore. Akibatnya sejumlah pohon tumbang dan meniban kendaraan di sekitarnya.
Di media sosial bertebaran postingan terkait insiden pohon tumbang tersebut. Terlihat ada yang menimpa mobil, motor, hingga dinding bangunan. Ada pula yang menutup jalan.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohammad Yohan mengatakan pihaknya mencatat ada 10 peristiwa pohon tumbang di Jakarta hari ini. Kasus paling banyak terjadi di Jakarta Pusat, yakni enam peristiwa.
“Penyebab hujan intensitas lebat dan angin kencang,” ujar Yohan dalam keterangannya.
Meski demikian, Yohan pun memastikan tidak ada korban jiwa dalam sejumlah peristiwa pohon tumbang itu.
Berikut daftar peristiwa pohon tumbang pada Senin sore menurut data Pusdatin BPBD Jakarta:
Jakarta Pusat
– Jalan Pasar Senen, Senen (tak berdampak)
– Jalan Pasar Baru, Sawah Besar (menimpa atap mobil)
– Jalan Salemba Tengah, Senen (tak berdampak)
– Jalan Cempaka Putih Tengah, Cempaka Putih (menimpa 1 mobil dan motor)
– Jalan Stasiun Senen, Senen (tak berdampak)
Jakarta Utara
– Jalan Flamboyan, Pademangan. (tak berdampak)
– Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok. (tak berdampak)
– Jalan HBR Motik, Tanjung Priok. (tak berdampak)
Jakarta Barat
– Jalan Boulevard Raya, Cengkareng (tak berdampak)
Jakarta Selatan
– Jalan Menteng Pulo 2, Tebet (tak berdampak).
Fenomena Angin Kencang Jakarta Menurut BMKG
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto memaparkan saat ini memang ada fenomena belokan angin dan konvergensi. Fenomena ini terjadi di beberapa daerah, salah satunya di Jakarta.
“Saat ini memang ada fenomena belokan angin dan konvergensi,” ujarnya kepada wartawan, Senin.
Selain Jakarta, menurut Guswanto, saat ini ada beberapa daerah yang mengalami fenomena tersebut, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, dan Banten. Daerah ini merupakan daerah potensi pertumbuhan awan berdasarkan analisis streamline BMKG untuk 3 Desember 2024.
“Daerah potensi pertumbuhan awan hujan di Aceh, Sumut, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Kaltara,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan angin kencang terjadi karena gradien tekanan yang tinggi. Gerak angin pun tergantung musimnya.
“Angin kencang terjadi karena gradien tekanan yang tinggi. Angin juga musiman, angin timuran terjadi saat musim kemarau dan angin baratan terjadi saat musim hujan,” ujar Guswanto.