News

Bawaslu Minta Jajarannya Petakan Indeks Kerawanan Pemilihan secara Akurat


Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta jajarannya di Provinsi dan kabupaten/kota untuk memetakan instrumen kerawanan Pemilihan 2024 secara akurat dan aktual.

Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan, Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) 2024 akan diluncurkan oleh masing-masing Bawaslu daerah.

“IKP untuk pemilu dan pemilihan sudah diluncurkan Desember 2022, konsekuensinya maka begitu memasuki Pemilihan 2024 Bawaslu RI tidak lagi mengeluarkan IKP, tetapi IKP ini bahan setengah jadi yang harus diturunkan ke provinsi, kabupaten/kota supaya menjadi bahan jadi,” kata Lolly dalam keterangannya, Jumat (21/6/2024).

Lebih lanjut, dia menerangkan dalam IKP yang telah diluncurkan terdapat dimensi, sub-dimensi, dan indikator. Menurut Lolly, bisa jadi akan mengalami perubahan karena kontekstualisasinya akan berbeda.

“Bisa jadi di Sulbar (misalnya) yang paling tinggi kerawanannya netralitas ASN, tetapi di Maluku bisa jadi berbeda, konteksnya akan berbeda. Karena konteksnya berbeda maka dimensinya bisa sama, sub-dimensinya bisa sama tetapi indikatornya bisa berkembang,” tuturnya.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas ini menegaskan Bawaslu daerah harus menentukan IKP secara baik berdasarkan peta kerawanan yang telah dibuat.

Selain itu, Bawaslu daerah juga harus mencermati dan memerhatikan nilai-nilai berbasis lokalitas yang ada di masing-masing wilayah supaya tidak bias serta sesuai dengan konteks.

“Peta itu berfungsi sebagai panduan, menunjukkan arah supaya tidak tersesat. Peta terbaik bisa digunakan untuk mengetahui arah rawannya kemana, karena itu peta harus akurat, data-datanya harus akurat. Pemetaan kerawanan ini juga harus aktual,” jelas Lolly.

Lolly mengungkapkan IKP yang dibuat Bawaslu ini ditunggu-tunggu oleh semua orang. Maka dari itu, kata dia, Bawaslu provinsi dan Bawaslu kabupaten/kota merupakan aktor yang akan menentukan posisi di Pemilihan 2024.

“Pengawasan dalam konteks cegah-tindak harus kuat. Pengawasan juga harus tepat sasaran, supaya tidak tersesat gunakan peta kerawanannya,” ujarnya.

Back to top button