Kanal

Di Antara 114 Surah di Alquran, Mau Tahu yang Mana Favorit Rasulullah?


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki surah favorit yang kerap beliau baca di momen-momen istimewa umat Islam. Surah ini disunahkan untuk dibaca saat Idul Fitri, Idul Adha, dan bahkan Salat Jumat juga salat Maghrib. Apa yang membuat surah ini begitu istimewa?

Surah yang dimaksud adalah Surah Al-A’la. Surah ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati pada hari raya akan lebih sempurna ketika kita berhasil meninggikan Allah dan merendahkan diri kita sebagai hamba-Nya yang sebenar-benarnya. Dengan membaca dan memahami surah ini, kita diajak untuk selalu mensucikan hati dan mengingat nama Allah dalam setiap langkah kehidupan kita.

Korelasi Ayat-Ayat dalam Surah Al-A’la

Beberapa ayat dalam Surah Al-A’la memiliki korelasi yang kuat. Contohnya:

قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ (١٤) وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ (١٥)
_”Sungguh akan bahagia orang yang mensucikan hatinya dan mengingat nama Rabb-nya lalu melaksanakan salat.”_

Jika kita perhatikan, surah ini diawali dengan perintah untuk mensucikan Allah, “sabbihisma rabbikal a’la” (Sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha Tinggi). 

Dan saat kita bersujud dalam salat, kita juga mensucikan Allah dengan mengucapkan, “Subhana rabbiyal a’la” (Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi).

Hubungan dengan Kehidupan Sehari-hari

Dari Tafsir Al-Mishbah Jilid 15, Muadz bin Jabal meriwayatkan, “Mengapa engkau tidak mengerjakan salat dengan membaca: “Sabbihisma rabbikal a’laa (surat Al-A’la)” atau “Wasy syamsi wa dhuhaahaa (surat Asy-Syams)” atau “Wal laili idzaa yaghsyaa (surat Al-Lail).” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata, “Rasulullah SAW dalam salat dua hari raya Id membaca, “Sabbihisma rabbikal a’laa (surat Al-A’la)” dan “Hal ataaka hadiitsul ghaasyiyah (surat Al-Ghasyiyah)”, dan jika bertepatan dengan hari Jumat maka beliau membaca kedua-duanya.” (HR Ahmad)

Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, dalam hadits dari Aisyah dikatakan bahwa Nabi SAW dalam salat Witir pernah membaca surat Al-A’la, surat Al-Kafirun, surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Nas.

Selain itu, surat Al-A’la juga dibacakan ketika kedatangan Rasulullah SAW dalam suatu tempat. Dari Barra bin Azib, ia berkata,

“Sahabat Nabi SAW yang pertama kali datang kepada kami adalah Mush’ab bin Umair dan Ibnu Ummi Maktum. Lalu keduanya membacakan Alquran kepada kami. Kemudian Ammar, Bilal, dan Sa’ad datang. Setelah itu datang pula Umar bin Khaththab pada (urusan) yang kedua puluh. Selanjutnya Nabi SAW datang.

Dan aku tidak pernah menyaksikan peduduk Madinah sebahagia ini, sampai-sampai aku menyaksikan anak-anak mengatakan: ‘Inilah Rasulullah SAW telah datang.’ Dan beliau tidak datang sehingga aku membaca, “Sabbihisma rabbikal a’laa (surat Al-A’la)”, di beberapa surat yang semisalnya.” (HR Bukhari)

Pada bagian akhir surah, disebutkan bahwa orang yang beruntung adalah mereka yang berdzikir menyebut asma Allah dan melaksanakan salat, “wa dzakarasma rabbihi fa shalla.” Ini mengingatkan kita untuk selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitas, terutama saat melaksanakan salat, sebagai bentuk ibadah dan penghambaan kita kepada-Nya.

Dengan memahami dan mengamalkan pesan-pesan dalam Surah Al-A’la, kita dapat meraih kebahagiaan yang sejati dan keberuntungan di dunia dan akhirat. Semoga kita selalu diberi kemudahan untuk mensucikan hati, mengingat Allah, dan melaksanakan salat dengan khusyuk. Wallahu a’lam.

 

Back to top button