Kalsel

Gubernur Kalsel Ajak Masyarakat Mengenali Gejala Alam yang Sewaktu-waktu Bisa Jadi Bencana Mematikan

INILAHKALSEL.COM, BANJARBARU – Potensi bencana alam yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) dari dua musim di Indonesia, keduanya memiliki potensi kebencanaan mematikan.

Seperti bencana saat musim hujan dapat mengakibatkan bencana banjir, angin puting, dan tanah longsor atau batingsor. Begitupula saat datang musim kemarau, ancaman bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

BACA JUGA:Hotspot di Kabupaten Banjar Turun Drastis Akibat Diguyur Hujan, BPBD Malah Mau Tambah Pos Karhutla

Untuk itu, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor mengajak kepada seluruh masyarakat Kalsel Babussalam untuk selalu waspada dan dapat mengenali gejala alam termasuk musim yang sewaktu-waktu dapat menjadi bencana.

Masyarakat harus memiliki pemahaman sesuai dengan tema ‘Siap Untuk Selamat, Indonesia Tangguh, Indonesia Hebat’.

Ajakan orang nomor satu di Kalsel itu disampaikan pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), di kawasan kantor gubernur di Banjarbaru, Rabu (08/05/2024), peringatan HKB pada tanggal 26 April, namun tahun ini diselenggarakan secara bersama-sama dengan tim gabungan, Forkopimda, Serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) seluruh kabupaten kota se-Kalsel.

“Kita ketahui bencana itu selalu membuat kerusakan, termasuk kerusakan yang paling membahayakan harus kita antisipasi karena risikonya bisa saja kematian, setidaknya jika kita siap siaga seperti saat ini, kita akan banyak manfaatnya terutama bencana-bencana yang tadinya besar bisa kita hadapi dengan kesiapsiagaan yang tangguh,” ujar Sahbirin Noor.

Ia menyebutkan jika peringatan HKB ini sebagai bentuk kesiapsiagaan oleh seluruh tim dari seluruh daerah untuk bahu-membahu bersama-sama menghadapi kebencanaan dan terus berkoordinasi dalam memberikan edukasi, sosialisasi, hingga mitigasi sehingga dapat meminimalisir dampak dari bencana.

“Kemudian juga hari ini sebentar lagi musim kemarau, mudah-mudahan di akhir bulan ini masih ada hujan lagi dan habis itu kalau hujan sudah mulai menurun maka kita memasuki musim kemarau,” lanjut Sahbirin.

Disebutkan, potensi bencana di Bumi Antasari dari dua musim di Indonesia, keduanya memiliki potensi kebencanaan, saat musim hujan dapat mengakibatkan bencana banjir, angin puting, dan tanah longsor, (batingsor), begitupula pada musim kemarau, ancaman bencana asap akibat kebaran hutan dan lahan (karhutla).

BACA JUGA:Karhutla Melahap Kebun Karet Warga, Pasukan Elang Darat Bergerak Cepat dan Padamkan Api yang Berkobar

Pemprov Kalsel, melalui BPBD Kalsel terus melakukan kesiapsiagaan menghadapi kebencanaan dengan memberikan edukasi, sosialisasi, dan informasi kepada masyarakat, termasuk pula mengajak masyarakat agar tidak menjadi pelaku pemicu bencana, contohnya dengan membuang puntung rokok sembarangan.

“Kita siap mengantisipasi musim kemarau dengan sosialisasi kepada masyarakat, kalau api akibat rokok kita minta masyarakat sadar jika perbuatan yang membahayakan yang dapat memicu karhutla kiranya dapat sama-sama mencegah,” ujar Sahbirin.(mckalsel/nm didik)

Back to top button