KalselNews

Heboh! Monyet Curi BH Warna Ungu di Jemuran Warga Banjarmasin, Ini Kata Ahli Ekologi dan Spesialis Satwa

INILAHKALSEL.COM, BANJARMASIN – Ada yang unik terjadi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (11/3/2024) kemarin.

Seekor monyet liar tiba-tiba mencuri ‘buste houder’ atau BH atau bra atau kutang di jemuran milik warga Jalan Tembus Mantuil Gang Sartika Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin.

Kejadian lucu ini sempat membuat geger warga yang tinggal Jalan Tembus Mantuil.

BACA JUGA:Makin Ganas! Serangan Monyet Liar di Banjarbaru Lukai 4 Orang, Lurah Mentaos: Kalau Bawa Rabies Korban Bisa Meninggal

Bahkan, sejumlah warga mengaku resah dengan keberadaan monyet liar yang kerap membuat onar tersebut.

Pada Senin kemarin, monyet liar buntut panjang ini tak hanya sekedar berkeliaran, tetapi juga sudah merugikan warga karena mencuri BH di jemuran.

Bahkan, saat akan dievakuasi Tim Animal Rescue Banjarmasin, monyet liar itu sedang memegang BH warna ungu.

“Tertangkap kamera sedang mencuri BH berwarna ungu,” tulis dalam keterangan video yang beredar di media sosial seperti Instagram.

Menurut pihak Tim Animal Rescue Banjarmasin, jenis monyet yang diamankan adalah jenis monyet ekor panjang.

Kenapa ke Permukiman Warga?

Seorang ahli ekologi dan spesialis satwa sekaligus alumnus Program Studi Biologi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Ganthar Kusumanto menjelaskan fakta inii monyet ekor panjang atau Macaca fascicularis kepermukiman warga.

Diambil dari laman resmi ITB, monyet ekor panjang merupakan hewan semi-cosmopolis yang dapat belajar dengan baik. Hewan ini sering turun ke daerah manusia, apalagi kepada mereka yang sering memberikan makan, seperti di tempat wisata, perbatasan hutan, atau daerah pengolahan sampah organik yang kurang baik.

Namun di habitat aslinya, monyet ini cenderung jarang dekat dengan manusia. Habitat asli monyet ekor panjang biasanya berada di sekitar tepian Sungai, tidak di hutan.

Agung mengatakan, kemungkinan mereka turun karena faktor cuaca saja karena mereka tinggal di riparian (tepian) sungai dengan intensitas hujan seperti sekarang, kawasan riparian sungai dengan kondisi hutan yang kurang bagus, jadi banjir.

“Habitatnya terganggu karena kondisi hutannya sebagian sudah ada yang gundul sehingga air dari intesitas curah hujan yang tinggi membuat sungai-sungai yang menjadi habitat monyet ekor panjang ikut meluap,” papar Agung.

BACA JUGA:Korban Bertambah, Serangan Monyet Liar di Banjarbaru Semakin Meresahkan Warga

Keberadaan habitat merupakan hal yang sangat penting bagi monyet ekor panjang. Memiliki gaya hidup yang mirip, monyet ekor panjang kebanyakan memakan hal yang serupa dengan manusia.

Salah satu masalah baru yang muncul berasal dari kawasan hutan yang semakin berkurang serta tepian sungai yang telah dibangun dan tertutup oleh tempat wisata dan Perkebunan. Ini menjadi semacam perebutan wilayah karena monyet ekor panjang terpaksa harus pergi ke tempat lain, seperti pemukiman warga.(atoe/nm didik/berbagai sumber)

Back to top button