INILAHKALSEL.COM, BANJARMASIN – Hari Pers Nasional (HPN) 2025 bakal diselenggarakan di Kalimantan Selatan pada bulan Februari mendatang. Dari perhelatan tersebut, salah satu agenda penting yang akan dilaksanakan adalah Summit Nasional Media Massa.
Dalam pertemuan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Kalsel, Kamis (9/1/2025), hal itu dibahas terkait pematangan rangkaian HPN 2025.
Baca juga:Antusiasme Jemaah Hadiri Haul Guru Sekumpul Luar Biasa, Inilah Imbauan Kapolresta Banjarmasin
Summit Nasional Media Massa diperkirakan dihadiri sebanyak 400 hingga 500 peserta dari seluruh Indonesia.
Summit Nasional Media Massa mengangkat tema “Mengawal Pers Indonesia dari Penumpang Gelap”.
Kegiatan ini penting, mengingat saat ini begitu mudah orang mengaku menjadi wartawan dan mendirikan media tanpa memperhatikan kaidah perusahaan pers yang telah ditetapkan.
“Ini telah menjadi keresahan bersama, baik itu bagi insan pers sendiri maupun bagi pemerintah dan stakeholder terkait,” ujar Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie.
Helmie mengaku pihaknya merasa memiliki tanggung jawab besar untuk mencari solusi yang tepat mereduksi fenomena ini.
Seminar tersebut rencananya akan diikuti sejumlah menteri kabinet, antara lain Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
“Kita akan undang untuk menjadi salah satu pembicara dałam kegiatan tersebut,” ucap Helmie.
Baca juga:Ada Usul Tukar Guling Aset Pemprov Kalsel dengan Pemkot Banjarmasin, Ini Tanggapan Wali Kota
Sementara itu, Kadis Kominfo Kalsel, M Muslim menyatakan pihaknya telah diinstruksikan oleh Gubernur Kalsel H Muhidin untuk mendukung penuh HPN 2025 Kalsel yang akan digelar pada Februari 2025 mendatang.
Pihaknya juga telah mencoba merangkaikan sejumlah kegiatan yang ada dałam HPN 2025 dengan program Kominfo.
Salah satunya akan dirangkaikannya Seminar Mengawal Pers Indonesia dari Penumpang Gelap dengan kegiatan Asosiasi Dinas Kominfo Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI).
“Kami harapkan, insan pers dan ASKOMPSI nantinya akan memiliki persepsi yang sama dalam sejumlah hal, salah satunya dalam menyikapi para penumpang gelap ini,” tutupnya. (ernawati/hms)
