News

Indonesia Rugi Ratusan Triliun Akibat Barang Palsu, MIAP Ajak Anak Muda Beraksi

Sebagai respons terhadap dampak pemalsuan yang merajalela dan merugikan perekonomian Indonesia, Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) hari ini Rabu (13/9/2023) mengumumkan peluncuran MIAP Social Media Content Competition 2023. 

Bertajuk “Bangga & Cinta Terhadap Merek Indonesia – Anak Muda Gak Pakai Produk Palsu!”, kompetisi ini mengajak generasi muda Indonesia untuk berkreasi dalam pembuatan video satu menit yang mempromosikan kesadaran terhadap peredaran barang palsu.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Direktur Eksekutif MIAP, Justisiari P. Kusumah, menyoroti dampak ekonomi dari barang palsu yang terus meningkat. 

Baca Juga:

DJKI Targetkan 100 Mall Bersertifikasi Anti-Pemalsuan pada Tahun Ini

“Berdasarkan Studi Dampak Pemalsuan Terhadap Perekonomian di Indonesia tahun 2020, kerugian negara dari pajak dan kehilangan kesempatan bagi tenaga kerja sangat signifikan akibat peredaran produk palsu,” ujarnya. Angka ini, menurut Kusumah, lebih besar dibandingkan dengan studi yang dilakukan pada tahun 2005, 2010, dan 2014.

Studi yang dilakukan oleh MIAP bekerja sama dengan Institute for Economic Analysis of Law & Policy Universitas Pelita Harapan (IEALP UPH) menunjukkan software paling rentan terhadap pemalsuan, diikuti oleh kosmetik, produk farmasi, dan sektor lainnya. Secara nominal, kerugian ekonomi mencapai Rp 291 triliun, dengan kerugian atas pajak sebesar Rp 967 miliar dan lebih dari 2 juta kesempatan kerja yang hilang.

“Generasi Muda saat ini lebih faham dengan dunia digital,” kata Yanne Sukmadewi, Sekretaris Jenderal MIAP. “Kreativitas mereka dalam bersosial media adalah alat yang powerful untuk membangun kesadaran,” tambahnya.

Baca Juga:

Pesan Mega ke Anak Muda: Silahkan Suka K-Pop Asal Tak Lupa Budaya Sendiri

Kompetisi ini memperebutkan hadiah berupa uang pembinaan dan produk, dengan penjurian yang melibatkan berbagai pihak terkait, dari praktisi komunikasi hingga pemangku kepentingan mitra MIAP. 

“Peserta akan diberikan waktu satu bulan untuk berkarya, dan kami berharap pemenangnya dapat diumumkan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di bulan Oktober 2023,” tutupnya.

Back to top button