Kado Indah Perpisahan Ruben Amorim di Jose Alvalade Stadium
Ruben Amorim usai menjalani laga kandang terakhirnya bersama Sporting CP (Foto:X/@SportingCP)
Saat wasit meniup peluit tanda akhir pertandingan, suasana Jose Alvalade Stadium bersorak riuh, papan skor menunjukkan skor 4-1 untuk kemenangan tuan rumah Sporting CP atas tamunya Manchester City.
Namun sorotan utama saat itu adalah Ruben Amorim yang memainkan laga terakhirnya di stadion kebanggaan Sporting. Minggu depan, pelatih 39 tahun itu punya kandang baru, Old Trafford di Inggris.
Seluruh pemain dan ofisial Sporting, mengelu-elukan Amorim. Mereka mengangkatnya dan menerbangkannya ke udara.
Amorim masih punya satu laga sisa bersama Sporting sebelum terbang ke Manchester United (MU). Namun laga dini hari tadi akan ditangisi seisi Jose Alvalade.
Sporting harus berpisah dengan salah satu pelatih terhebat klub itu, yang mengembalikan marwah sebagai tim yang berjaya lagi di puncak kompetisi setelah sejak 2020 dipercaya melatih klub itu.
Selama empat tahun itu dia berhasil mempersembahkan dua trofi liga utama Portugal, dua Piala Liga, dan sekali Piala Super Portugal.
Catatannya sungguh hebat, memenangkan 163 dari total 230 laga, atau memiliki prosentase kemenangan 70,87 persen.
Amorim ampuh membentuk Sporting sebagai tim yang bisa memperlambat dan mempercepat permainan, tergantung situasi.
The Athletic dalam analisisnya mencatat, Amorim dikenal karena kemampuan berkomunikasi, taktik dan fleksibilitasnya yang tinggi, yang dengan bekal-bekal ini Sporting menjadi memiliki semangat kolektif tinggi yang merasa semua pemain dibutuhkan dan dianggap vital.
Sebelum laga melawan the Citizens, Amorim khawatir jika Sporting sampai mengalahkan Manchester City, maka ekspektasi Man United terhadap dia menjadi terlampau tinggi, sampai dianggap sebagai Alex Ferguson baru.
Kenyataannya, Sporting memang berhasil mengalahkan City, dalam skor yang juga mengagetkan, 4-1.
Tak ada manajer United, selain Sir Alex dan Jose Mourinho, yang bisa memimpin Setan Merah menyarangkan empat gol ke gawang City. Dan tak ada manajer United yang memaksa Guardiola menyaksikan tim asuhannya dibobol empat.
Sejak tidak lagi dilatih Sir Alex, United kalah 17 kali dari City dan menang 10 kali dari 30 pertemuan dalam berbagai kompetisi.