Kalsel

Kalsel Darurat ISPA, Banjarmasin Tertinggi 36.082 Kasus

INILAHKALSEL.COM, BANJARMASIN – Maraknya kabut asap dampak dari karhutla di Banua menjadi salah satu pemicu kenaikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kalimantan Selatan. Meningkatnya kasus ini juga dikarenakan debu.

Beruntung sepanjang 2023 tidak ada pasien yang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin mengatakan, Pemprov Kalsel dan jajaran kesehatan terus bergerak menanggulangi penyakit ispa akibat karhutla dengan cara membagikan masker kepada masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan disetiap posko karhutla dan lakinya.

Pihaknya juga sudah membuat surat edaran ke Kabupaten/kota tentang kewaspadaan terhadap peningkatan penyakit ISPA.

Dinas Kesehatan Kalsel mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker saat bepergian keluar rumah.

“Kami imbau agar masyarakat dapat menggunakan masker saat keluar rumah dan selalu menjaga kesehatan dengan minum vitamin dan air putih yang banyak,” kata Kadinkes Kalsel, Diauddin di Banjarbaru, Sabtu (9/9/2023).

Adapun Kota Banjarmasin menjadi kota yang paling parah urusan infeksi saluran pernapasan akut atau Ispa dengan jumlah 36.082 kasus. Disusul Kabupaten Banjar sebanyak 26.237 kasus.

Disusul Banjarbaru sebanyak 22.910 kasus, Hulu Sungai Tengah dengan 17.699 kasus dan Kotabaru sebanyak 13.445 kasus.

Kemudian Balangan dengan jumlah 12.174 kasus. Selanjutnya Hulu Sungai Selatan 11.584 kasus. Hulu Sungai Utara 10.267 kasus.

Di Tabalong kasus Ispa sebanyak 9.875. Kemudian 9.786 kasus di Tanah Bumbu dan 9.698 di Kabupaten Tapin. Sementara Barito Kuala menjadi kabupaten yang paling rendah kasus Ispanya dengan 8.125 kasus. Jika ditotal, maka kasus Ispa di Banua sebanyak 189.111 kasus.

“Angka ini naik dibanding tiga bulan ke belakang,” ungkap Kadinkes Kalsel. (qyu)

Back to top button