News

Kelompok Anti-Islam PEGIDA Robek Alquran di Depan KBRI Den Haag

Kelompok anti-Islam Patriotic Europeans Against the Islamization of West (Patriotische Europäer gegen die Islamisierung des Abendlandes/PEGIDA) melakukan aksi perobekan Alquran di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda.

Pentolan PEGIDA Edwin Wagensveld merobek salinan kitab suci umat Islam itu di depan sejumlah kedutaan besar negara dengan mayoritas Muslim seperti Indonesia, Turki, hingga Pakistan di Den Haag pada Sabtu (23/9/2023).

Dia membuang sobekan sejumlah halaman Alquran ke tanah dan menginjak-injaknya.

Selama melakukan tindakan provokatif itu, Wagensveld mendapat pengamanan dari pihak kepolisian Belanda. Dia pun berterima kasih kepada aparat karena telah melindunginya selama berunjuk rasa.

Ini merupakan aksi penistaan Alquran kesekian yang dilakukan sejumlah aktivis anti-Islam dalam beberapa bulan terakhir.

Pada 21 Januari lalu, politikus sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan, melakukan pembakaran Alquran di depan Kedubes Turki di Stockholm. Dia juga melakukan aksi serupa di Kedubes Turki di Kopenhagen, Denmark, pada 27 Januari.

Kemudian pada 22 Januari, Wagensveld melakukan aksi perobekan Alquran di Belanda di bawah pengamanan kepolisian. Ia kembali merobek Alquran pada 13 Februari di Kota Utrecht dan pada 18 Agustus di depan Kedubes Turki di Den Haag.

Di Stockholm, seorang imigran Irak, Salwan Momika, juga mengikuti jejak Paludan yakni membakar Alquran di depan masjid terbesar di Stockholm pada 28 Juni. Hari itu bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

Kemudian pada 3 Agustus, seorang warga Iran, Bahrami Marjan, juga membakar kitab suci umat Islam itu di Pantai Angbybadet di Stockholm. Aksinya saat itu pun dikawal oleh pihak kepolisian Swedia.

Back to top button