Kanal

Ketimpangan itu Kian Nyata Adanya


Ketimpangan ekonomi makin kasat mata. Kepemilikan aset mempertegas adanya ketimpangan. Kemudahan akses pada layanan publik pun berbeda jauh antara kelompok bawah dan atas. AMIN tidak akan menghalangi siapa pun menjadi kaya atau bertambah kaya. Namun cara mereka memperoleh kekayaan tidak boleh mempersulit kondisi mereka yang belum kaya, terutama yang miskin.

Oleh: La Ode Basir

Jumlah penduduk miskin selama sembilan tahun era pemerintahan Presiden Jokowi hanya berkurang 1,83 juta orang. Jumlahnya masih 25,9 juta orang pada tahun 2023. Angka ini bisa mencapai lebih dari 100 juta orang jika menyertakan kelompok yang Hampir Miskin dan Rentan Miskin.

Jumlah pengangguran justru bertambah 0,62 juta orang. Sebanyak 7,86 juta orang pada Agustus 2023. Padahal pada Agustus tahun 2014, jumlahnya 7,24 juta orang.

Bahkan, sekitar 55 juta orang yang tercatat bekerja oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebenarnya merupakan pengangguran terselubung, memiliki pekerjaan kurang layak secara imbalan, dan rawan untuk berhenti. Antara lain mereka yang bekerja dengan status pekerja keluarga atau tidak dibayar, buruh tani, dan berusaha sendiri (termasuk ojol dalam status ini).

Pada saat bersamaan, orang yang kaya bertambah banyak, dan semakin kaya saja. Data Credit Suisse menyebut ada 177 ribu orang Indonesia memiliki kekayaan lebih dari USD1 juta pada tahun 2022. Jumlah ini pada 2014 lalu baru sebanyak 98 ribu orang.

Mereka yang memiliki simpanan pada bank umum dengan nominal lebih dari lima miliar rupiah terdiri dari 134,48 ribu rekening. Total simpanannya mencapai Rp4.384 triliun, atau sekitar 53% dari total simpanan masyarakat di Bank.

Sementara itu simpanan masyarakat yang bernominal kurang dari sampai dengan seratus juta rupiah terdiri dari 540,35 juta rekening. Total simpanannya Rp1.007 triliun, atau hanya sekitar 12,2% dari total simpanan masyarakat di Bank.  

Ketimpangan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari makin kasat mata. Kepemilikan aset dan gaya hidup mempertegas adanya ketimpangan. Kemudahan akses pada layanan publik pun tampak berbeda jauh antara kelompok bawah dan kelompok atas.

Dokumen visi misi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) serta berbagai pernyataan Anies Baswedan memiliki pandangan yang lugas dan tegas terkait soal ketimpangan. 

AMIN tidak akan menghalangi siapa pun untuk menjadi kaya atau bertambah kaya. Namun cara mereka memperoleh kekayaan tidak boleh mempersulit kondisi mereka yang belum kaya, terutama yang miskin.

Kondisi kelompok yang miskin dan hampir miskin harus mengalami perbaikan yang sangat signifikan. AMIN tidak sekadar menargetkan pengurangan tingkat kemiskinan berdasar data BPS, melainkan memperbaiki kondisi hidup 40% kelompok terbawah. 

Semua mereka mesti memperoleh layanan yang sangat memadai dalam aspek pendidikan, aspek kesehatan, dan aspek perlindungan sosial lainnya.   

Upaya serius untuk mengurangi ketimpangan dan menegakkan keadilan ekonomi tergambar jelas dalam “Agenda Khusus” dari dokumen Visi Misi AMIN. 

Dijelaskan rencana program utama dan manfaat yang akan diterima oleh 28 kelompok masyarakat yang disebut sebagai “28 Simpul Kesejahteraan”. Dua diantaranya adalah petani dan nelayan.

Tagline untuk simpul petani: “Petani tenang, Petani untung, Petani bisa menabung”. Kebijakan dan program utamanya, antara lain: Memberikan kepastian pembelian hasil panen dengan harga yang menguntungkan bagi petani; Memastikan harga panen terjaga agar menguntungkan petani; Semakin banyak bantuan alat dan mesin-alat pertanian dengan teknologi terkini; Bantuan permodalan murah dan mudah bagi petani pada setiap tahapan produksi; dan lain sebagainya.

Tagline untuk simpul nelayan: “Nelayan senang, Nelayan untung, Nelayan bisa menabung”. Kebijakan dan program utamanya, antara lain: Pemberian bantuan alat tangkap ikan dan peralatan melaut dari pemerintah; Memastikan harga hasil tangkapan makin menguntungkan nelayan; Perluasan pemberian perlindungan keselamatan kerja bagi anak buah kapal dan nelayan; Kapal ilegal pencuri ikan akan ditangkap dan disanksi berat; Permodalan mudah dan murah dibantu pemerintah untuk nelayan dan pelaku usaha perikanan; dan lain sebagainya.

Simpul-simpul kesejahteraan lainnya juga memiliki kebijakan dan program yang berorientasi pada perbaikan kondisi ketimpangan ekonomi. Muara dari semuanya adalah AMIN akan mewujudkan Indonesia Makmur untuk Semua. 

La Ode Basir adalah Koordinator Relawan ANIES & Jubir Timnas AMIN

Back to top button