Market

Kurs Rupiah Terburuk Sejak April 2020, Harap-harap Cemas Menunggu Suku Bunga Acuan


Semakin ambruknya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS (US$) hingga ke level Rp16.383/US$, atau terburuk sejak April 2020, membuat kelabakan dewan gubernur BI yang dipimpin Perry Warjiyo.

Dalam rapat dewan gubernur (RDG) BI yang digelar Kamis (20/6/2024),  bakal diumumkan sejumlah langkah untuk menahan agar mata ung Garuda tidak semakin terpuruk. Termasuk menentukan tingkat suku bunga acuan atau BI rate yang sebelumnya dipatok 6,25 persen.

Mungkin anda suka

Artinya, bisa saja BI menahan atau malah menaikkan suku bunga acuan untuk meredam pelemahan rupiah.  Biasanya, ketika rupiah ambruk maka BI berpeluang untuk mengerek naik BI rate. 

“Kami menilai, BI perlu mempertahankan suku bunga kebijakannya di 6,25 persen,” ujar Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Riefky, Kamis (20/6/2024).

Riefky menyatakan, jika BI mempertahankan suku bunga maka perbedaan suku bunga dengan bank sentral Amerika Serikat (The Fed), masih dalam rentang terkendali. Diharapkan bisa mendukung operasi moneter melalui strategi triple intervention.

Yakni, intervensi aktif di pasar spot valuta asing (valas), pembelian Surat Berharga Negara (SBN), dan intervensi di pasar domestic non-delivery forward (DNDF). Tentu saja tujuannya untuk stabilitas nilai tukar rupiah.

Saat ini, kata Riefky, nilai tukar rupiah masih belum stabil, bahkan terdepresiasi sebesar 2,79 persen dari Rp15.950 pada 17 Mei 2024, menjadi Rp16.395/US$ pada 14 Juni 2024.

“Angka ini menandai level terendah sejak April 2020, saat awal pandemi COVID-19. Pelemahan rupiah terutama disebabkan oleh penguatan dolar AS, yang telah berdampak pada mata uang global,” kata Riefky.

Pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong memperkirakan, mata uang garuda tetap akan mengalami pelemahan terbatas. Diproyeksikan, nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp16.350-Rp16450 per dolar AS.

Di sisi lain, investor tengah menunggu pengumuman suku bunga acuan yang tengah dibahas dalam RDG BI. “BI diperkirakan menahan suku bunga untuk saat ini. Ke depan, mungkin saja dinaikkan. Demi menjaga stabilitas nilai tukar,” paparnya. 

Back to top button