News

Mufti Arab Saudi Tegaskan Kembali Larangan Berhaji dengan Visa Ilegal


Mufti Kerajaan Arab Saudi Dr. Fahd bin Sa’ad Al Majid menegaskan kembali bahwa masyarakat di berbagai belahan dunia dilarang berangkat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, Mekah tanpa memiliki izin visa haji.

“Tidak diperbolehkan seseorang yang tidak dapat memperoleh izin tersebut untuk berangkat haji,” ujar Fahd dalam acara Grand Hajj Symposium ke-48 bertajuk “Menegakkan Izin Syariah dan Menaati Protokol Resmi” di Mekah Chamber for Exhibition and Events Center, Arab Saudi, Senin (10/6).

Fahd menuturkan pernyataan yang ia sampaikan mengacu pada hasil kesepakatan Dewan Ulama Senior Arab Saudi.

Peraturan-peraturan tersebut, kata dia, dibuat semata untuk mengagungkan ritual ibadah haji, serta agar para peziarah atau jemaah haji juga dapat melaksanakan rangkaian ibadahnya dengan penuh kemudahan dan kedamaian.

“Kami berpesan kepada para peziarah Rumah Suci Allah untuk menaati peraturan ini,” tegas Fahd yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Dewan Ulama Senior Arab Saudi itu.

Mufti Kerajaan Arab Saudi itu menuturkan bahwa menaati peraturan merupakan bagian dari ketaatan kepada Allah SWT dan Rasullah SAW, serta mengagungkan kesucian Tanah Haram.

Karena itu, dia berharap agar umat Muslim tidak memulai ibadah hajinya justru dengan berbuat dosa dengan melanggar aturan tersebut.

“Maka apakah seorang Muslim memulai ibadah hajinya dengan durhaka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?” tutur Fahd.

Sebelumnya, Direktur Keamanan Publik dan Ketua Komite Keamanan Haji Letnan Jenderal Mohammad bin Abdullah al-Bassami menyatakan telah mengerahkan petugas keamanan untuk melarang orang-orang yang masuk ke Tanah Suci di Mekah tanpa mengantongi izin tinggal atau visa haji.

Grand Hajj Symposium ke-48 yang digelar Kementeri Haji dan Umrah Arab Saudi itu dihadiri ratusan cendekiawan dan pemikir Islam dari seluruh dunia.

Simposium ini menyoroti peran budaya dan peradaban Kerajaan Arab Saudi dalam melayani jamaah haji, termasuk menetapkan prinsip dialog intelektual mengenai isu-isu negara-negara Islam selama musim haji, serta membangun integrasi dan persaudaraan yang lebih besar di antara bangsa Islam.
 

Back to top button