Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mendorong pemerintah Indonesia agar mendesak Arab Saudi untuk membangun tempat penginapan bertingkat yang lebih memadai di Mina.
Ia menyoroti masalah yang ditemukan oleh tim pengawas haji terkait dengan tempat tinggal, kasur, katering, tempat wudu, kamar mandi dan toilet.
“Penting dilakukan karena yang mengalami masalah dalam hal ini tidak hanya jamaah haji Indonesia saja tapi juga jamaah dari negara-negara lain,” kata Anwar, Minggu (23/6/2024).
Pengamat Sosial Ekonomi dan Keagamaan ini menyebutkan, sebagai salah satu kelompok wajib haji, mabit di Mina perlu mendapatkan perhatian lebih.
Menurutnya, jika dalam pelaksanaannya jemaah diperbolehkan menginap di hotel tetap tidak akan kondusif karena lokasi Mina menuju hotel sangat jauh.
“Masalah-masalah yang ditemukan oleh tim pengawas di Mina tersebut tetap akan sulit di atasi apalagi kemungkinan di tahun-tahun mendatang jumlah kuota jemaah haji kita terus meningkat sementara luas lahan yang tersedia untuk dijadikan dapur, kamar mandi, tempat wudhu, toilet dan tempat penginapan jemaah tidak bertambah,” ujarnya.
Anwar mengatakan semua masalah ini jelas berkaitan dengan Mashariq. Sebab, Kementerian Agama (Kemenag) mendapatkan semua pelayanan melalui kontrak yang ditanda tanganinya dengan pihak Mashariq.
“Kemenag harus lebih tegas lagi dalam bertransaksi dengan pihak Mashariq agar peristiwa serupa tidak terulang. Agar para jamaah dapat melaksanakan ibadah hajinya dengan baik dan tenang maka sarana prasarana tersebut di atas harus diperluas,” pungkasnya.
