News

Pemilu Iran Sepi Peminat, Hanya Diikuti 24,9 Juta Pemilih


Iran telah menggelar pemilihan umum presiden pada Jumat (28/6/2024) waktu setempat, menyusul tewasnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter bulan lalu. Hasilnya, kandidat Masoud Pezeshkian memimpin dengan 42,5 persen suara, diikuti oleh Saeed Jalili dengan raihan 38,6 persen.

Pemilu kepresidenan tahun ini mencatat rekor rendahnya tingkat partisipasi pemilih, diperkirakan sebesar 40 persen atau yang terendah sejak Revolusi Islam 1979. Hanya sebanyak 48,8 persen pemilih menggunakan hak suara atau sekitar 24,9 juta orang.

Menurut Ali Vaez, peneliti Iran di wadah pemikir International Crisis Group, rendahnya partisipasi warga “jelas menunjukkan bahwa basis pendukung kaum konservatif (pendukung Jalili) dan reformis (pendukung Pezeshkian) telah menyusut drastis,” tuturnya dia kepada kantor berita AFP.

Undang-undang pemilu Iran menetapkan bahwa jika tidak ada satupun capres yang memperoleh lebih dari 50 persen suara, maka dua calon dengan raihan suara tertinggi akan maju ke putaran kedua pemilu yang akan dilaksanakan pada Jumat pertama setelah hasil pemilu pertama diumumkan.

Putaran kedua pemilu presiden di Iran akan berlangsung pada 5 Juli karena tidak ada kandidat yang memperoleh 50 persen suara, menurut juru bicara kantor pusat pemilu Mohsen Eslami pada Sabtu (29/6/2024).

“Karena tidak ada kandidat yang memperoleh suara mayoritas, menurut undang-undang, putaran kedua pemilihan akan diadakan di seluruh negeri pada Jumat, 5 Juli,” ungkap Eslami seperti dikutip kantor berita IRNA.

Back to top button