Pemprov Jateng Fokus Bangun Infrastruktur Demi Wujukan Ketahanan Pangan dan Industri
Tahun depan, Pemprov Jawa Tengah (Jateng) berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang berorientasi ketahanan pangan dan pengembangan industri.
Langkah strategis ini mencakup perbaikan jalan dan saluran irigasi untuk mendukung distribusi hasil produksi pangan dan penguatan sektor industri.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta kerja (PUBMCK) Jateng, Hanung Triyono, menyebut pentingnya konektivitas antarwilayah untuk memaksimalkan distribusi pangan.
“Jalan desa, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional harus dapat terkoneksi dari pusat-pusat produksi ke pusat-pusat distribusi. Supaya bisa memangkas cost distribusi,” ujarnya saat Hari Bhakti ke-79 Pekerjaan Umum (PU) di Semarang, dikutip dari Inilahcomjateng, Senin (2/12/2024).
Hanung mengungkapkan, pada 2025 telah dialokasikan anggaran sekitar Rp300 miliar untuk perbaikan jalan rusak, terutama di wilayah Blora, Purwodadi, dan Jateng bagian selatan seperti Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS), Kebumen, serta Purworejo. “Prioritasnya adalah penanganan jalan yang rusak berat dan sedang,” tambahnya.
Selain jalan, perhatian juga diberikan untuk pembangunan irigasi yang mendukung program satu juta hektare sawah berkesinambungan.
Hanung menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sangat diperlukan. “Selain mengembangkan sektor industri, kita juga berkomitmen sebagai penyokong pangan nasional,” tegasnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, menambahkan, pembangunan infrastruktur menjadi kunci utama dalam merealisasikan visi Jateng sebagai penumpu pangan dan industri nasional.
“Namun, pembangunannya tidak bisa dilaksanakan sendiri, melainkan harus berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota,” katanya.
Sumarno menyebut, Perda No 8 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) telah disahkan untuk memastikan sinkronisasi pembangunan infrastruktur sektor pertanian dan industri dengan tata ruang wilayah yang ada.
Langkah strategis ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi distribusi pangan dan mendukung pertumbuhan sektor industri di Jateng hingga 2045.