Pertandingan Timnas Indonesia vs Australia Bisa Jadi Sejarah Baru
Selasa malam, 10 September 2024, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan menjadi panggung duel panas antara timnas Indonesia dan Australia. Di bawah bimbingan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, skuad Garuda siap menghadapi tantangan berat dari Socceroos, tim yang secara peringkat FIFA jauh lebih unggul. Australia saat ini duduk di peringkat 24 dunia, sementara Indonesia berada di peringkat 133.
Meski demikian, Shin Tae-yong optimistis timnya siap memberikan perlawanan sengit.
“Pertandingan ini tidak akan mudah, tetapi kami tidak akan menyerah. Kami sudah bekerja keras untuk mencari cara agar meraih hasil yang baik melawan Australia,” ujar Shin dalam konferensi pers jelang pertandingan pada Senin (9/9/2024).
Shin mengungkapkan bahwa hasil imbang melawan Arab Saudi di laga sebelumnya memberikan kepercayaan diri bagi para pemainnya. Meski sebagian pemain belum mendapatkan menit bermain yang cukup di klub masing-masing, fisik para pemain Garuda sudah berada dalam kondisi siap tempur.
Tantangan Berat, Rekor Buruk
Melawan Australia memang bukan perkara mudah. Selain peringkat yang terpaut jauh, Indonesia juga dibayangi oleh rekor buruk saat berhadapan dengan Australia di SUGBK.
Dari delapan kali pertemuan di Jakarta, Garuda hanya mampu meraih tiga hasil imbang, yakni pada tahun 1976, 1980, dan 2009. Satu-satunya kemenangan Indonesia atas Australia tercipta pada tahun 1981 di Stadion 10 November, Surabaya, pada ajang kualifikasi Piala Dunia 1982.
Namun, kehadiran Justin Hubner, bek keturunan Belanda yang memperkuat Wolverhampton Wanderers U-21, memberikan harapan baru. Justin percaya timnas Indonesia telah berkembang pesat sejak kekalahan telak 0-4 dari Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023 di Qatar. “Kami memiliki beberapa pemain baru yang meningkatkan kualitas tim, dan pengaruh pelatih Shin telah membawa dampak signifikan. Kami percaya diri untuk menghadapi Australia, dan kami tidak takut dengan tim mana pun,” ujar Justin.
Seiring dengan datangnya beberapa pemain baru seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Calvin Verdonk, Thom Haye, dan Ragnar Oratmangoen, Garuda diharapkan bisa tampil lebih baik daripada saat bertemu di Qatar.
Pendekatan Strategis Shin Tae-yong
Namun, Shin Tae-yong tidak ingin timnya gegabah. Ia menyadari dominasi Australia dalam hal penguasaan bola bisa mencapai 60 persen, sementara Indonesia hanya memiliki peluang untuk menguasai 40 persen permainan. Maka dari itu, Shin akan lebih menekankan pertahanan yang kokoh, berbeda dengan pendekatan yang digunakan pada babak pertama saat melawan Australia di Piala Asia.
“Kami tidak akan menyerang secara gegabah seperti di pertemuan sebelumnya. Kami harus siap bertahan dengan baik dan memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul di pertandingan nanti,” kata Shin.
Formasi 5-4-1 yang digunakan Shin untuk memperkuat lini belakang akan tetap dipertahankan, dengan transisi cepat menuju formasi 3-4-3 saat menyerang. Justin Hubner yang kembali dari sanksi akumulasi kartu akan memimpin pertahanan bersama Rizky Ridho dan Jay Idzes. Sedangkan posisi penjaga gawang masih akan diisi oleh Maarten Paes.
Untuk lini tengah, duet Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On akan menjadi jangkar permainan, sementara Calvin Verdonk dan Sandy Walsh mengisi posisi bek sayap. Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, dan Witan Sulaeman akan menjadi andalan di lini depan. Peluang Marselino Ferdinan tampil sebagai starter masih menjadi tanda tanya, mengingat kebugarannya belum sepenuhnya optimal akibat minimnya menit bermain di level klub.
Socceroos Tidak Gentar
Di kubu Australia, pelatih Graham Arnold sudah mempersiapkan anak asuhnya untuk menghadapi tekanan besar dari lebih dari 60.000 suporter Indonesia yang akan memadati SUGBK.
“Kami sudah terbiasa bermain di bawah tekanan suporter lawan. Kami yakin bisa mengatasi atmosfer pertandingan nanti,” kata Arnold.
Bek sayap Australia, Aziz Behich, juga mengakui peningkatan performa Indonesia sejak pertemuan terakhir di Piala Asia. Namun, ia yakin laga kali ini menjadi momentum bagi Australia untuk bangkit setelah kekalahan 0-1 dari Bahrain pada pertandingan pertama.
“Kami telah mempelajari permainan Indonesia dan siap menghadapi tantangan di Jakarta. Ini akan menjadi laga yang kompetitif, dan kami siap menunjukkan reaksi yang tepat,” ungkap Behich.
Harapan dari Dukungan Suporter
Bagi timnas Indonesia, dukungan puluhan ribu suporter yang memenuhi SUGBK akan menjadi suntikan semangat tersendiri. Namun, hal ini juga bisa menjadi tekanan tambahan. Shin Tae-yong menekankan pentingnya menjaga konsentrasi dan bermain sesuai rencana.
“Australia adalah tim kuat, tetapi kami sudah mempersiapkan diri dengan baik. Saya yakin kami bisa memberikan performa terbaik dan meraih hasil yang positif,” tutup Shin.
Pertandingan Indonesia vs Australia ini akan menjadi ujian besar bagi skuad Garuda, tetapi juga kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa timnas Indonesia telah berkembang dan siap bersaing di level tertinggi Asia. Apakah Garuda bisa mematahkan rekor buruk melawan Australia dan memberi kejutan di SUGBK? Selasa malam akan menjadi jawabannya.