Pilpres AS 2024: Unggul di Swing States, Trump Dekati Kemenangan
Penghitungan suara hasil Pilpres AS 2024 dari popular vote, yang akan menentukan jumlah electoral college, masih berlangsung. Kandidat Partai Republik Donald Trump masih unggul untuk sementara dari rivalnya Kamala Haris yang merupakan calon Partai Demmokrat.
Hingga pukul 11.55 WIB, Trump sementara unggul atas Harris baik dalam popular vote maupun electoral college.
Trump sementara mengantongi 60.802.373 suara atau sekitar 51,1 persen, sementara Harris meraup 56.595.690 suara atau sekitar 47,6 persen.
Adapun Trump telah mengamankan 230 electoral college, sedangkan Harris mengumpulkan 205 electoral college.
Perlu diketahui, untuk memenangkan pemilihan presiden, diperlukan 270 electoral college.
Setidaknya ada tujuh ‘swing states’ yang diyakini bakal menentukan hasil pemilu AS kali ini. Trump untuk sementara unggul di enam negara bagian, adapun satu negara bagian belum dihitung.
Bagaimana Proses Penghitungan Suara Pilpres AS?
Biasanya pemungutan suara yang berlangsung pada hari H akan dihitung terlebih dahulu. Setelah itu, suara yang diambil sebelum hari H dan suara via pos akan dihitung kemudian.
Surat suara yang menjadi sengketa, surat suara dari luar negeri, dan surat suara dari anggota militer juga dihitung kemudian.
Pejabat pemilu setempat –bisa ditunjuk atau dipilih– memverifikasi, memproses, dan menghitung suara individu dalam proses yang dikenal sebagai canvassing.
Proses verifikasi surat suara antara lain termasuk membandingkan jumlah yang dicoblos dengan jumlah pemilih aktif; mengeluarkan, membuka, dan memeriksa setiap surat suara apakah ada sobekan, noda, atau kerusakan lainnya; serta mendokumentasikan dan menginvestigasi setiap ketidakkonsistenan.
Penghitungan surat suara melibatkan memasukkan tiap surat suara ke dalam pemindai elektronik yang mentabulasikan hasilnya. Dalam beberapa kasus, diperlukan penghitungan manual atau pemeriksaan ulang.
Setiap negara bagian dan daerah punya aturan ketat dalam menentukan siapa saja yang dapat berpartisipasi dalam canvassing, urutan pemrosesan suara, dan bagian mana yang terbuka untuk umum, termasuk bagaimana para pengamat partisan dapat memantau dan mengintervensi penghitungan suara.
Apa yang Bisa Menunda Hasil Pilpres AS?
Margin yang ketat akan membuat insan media harus menunggu lebih lama sebelum membuat proyeksi. Selain itu, margin yang ketat juga bisa berujung penghitungan ulang dan gugatan hukum.
Di Pennsylvania, misalnya, penghitungan ulang di seluruh negara bagian secara otomatis diberlakukan jika ada perbedaan setengah poin persentase antara perolehan suara untuk pemenang dan pihak yang kalah.
Pada Pilpres 2020, selisihnya hanya sedikit lebih dari 1,1 poin persentase.
Lebih dari seratus gugatan prapemilu diajukan di seluruh negeri, termasuk yang mempertanyakan kelayakan pemilih dan manajemen daftar pemilih oleh Partai Republik.
Putusan pengadilan yang sedang berlangsung dalam kasus-kasus ini telah membentuk pemilihan ini dari hari ke hari.
Skenario lainnya yang dapat menunda hasil termasuk kejadian kekerasan terkait pemilu, terutama di lokasi pemungutan suara, dan hambatan dalam penghitungan suara, seperti meledaknya pipa air di tempat pemrosesan surat suara di Georgia pada tahun 2020.
Kapan Presiden Baru AS akan Dilantik?
Presiden AS terpilih akan dilantik pada hari Senin, 20 Januari 2025 di halaman kompleks US Capitol, Washington DC.
Ini akan menjadi pelantikan presiden ke-60 dalam sejarah AS.
Dalam acara ini, presiden yang baru akan menyatakan sumpahnya untuk menegakkan Konstitusi sebelum menyampaikan pidato pelantikan.