News

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flaying Club Selidiki Pesawat Jatuh di BSD


Pihak kepolisian bakal memanggil pihak Indonesia Flaying Club untuk menyelidiki insiden jatuhnya pesawat PK-IFP di Kawasan Lapangan Sunbirst BSD, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan di Polres Tanggerang Selatan. Namun, dia belum merinci kapan pemeriksaan tersebut dilakukan.

“Iya, tentunya pesawat itu ada pemiliknya. Apakah badan hukum atau perorangan ini kami dalami terus untuk diklarifikasi, menjelaskan proses pesawat take off landing di mana rutenya mana, maksud dan tujuannya,” ujar Ade kepada wartawan, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Ade mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman bersama Polres Metro Tanggerang Selatan. Tak hanya itu dia juga bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Iya, dijadwalkan akan dilakukan klarifikasi untuk menjelaskan peristiwa itu. Peristiwa pesawat jatuh, ada korbannya. Pesawat ini milik siapa, pergeseran pesawat ini dari mana ke mana kemudian akhirnya jatuh. Saksi yang di TKP, apa yang dilihat dan sebagainya sedang dilakukan pendalaman oleh Polres Tanggerang Selatan,” kata dia.

Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga kini belum mengetahui penyebab kecelakaan pesawat PK-IFP di Kawasan Lapangan Sunbirst BSD, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

“Mungkin kalau penyebab kecelakaan terlalu dini kita, karena kita kan tahapnya pengumpulan data. Masih terlalu jauh,” ujar Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono dihubungi wartawan, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Soerjanto mengatakan timnya saat ini tengah merancang investigasi untuk menemukan penyebab dari kecelakaan tersebut.

“Dari investigation planning itu setelah berjalan apakah ada kesulitan-kesulitan, jadi investigation planning itu bisa berubah dengan bertambahnya informasi yang kita dapat,” kata dia.

“Nah nanti kalau sudah ada investigation planningnya nanti kita tahu kira-kira berapa lama investigasi ini bisa kita selesaikan, sedang mempersiapkan itu,” tambah dia.

Dalam insiden tersebut, diketahui terdapat tiga korban jiwa. Adapun dari ketiga korban itu, diketahui bernama Pulung Darmawan, warga Semarang, Mayor Suanda (belum diketahui asal daerah), Farid (belum diketahui asal daerah), mereka terdiri dari pilot, co pilot dan engineering.

Back to top button