Program ‘Asih Lansia’ Dedi Mulyadi Patut Diapresiasi, tapi Jangan Sebatas Beri Bansos
Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI), Bambang Shergi Laksmono mengapresiasi program ‘Asih Lansia’ yang digagas oleh bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi.
Namun, Bambang mengingatkan Dedi agar program tersebut bukanlah program populis untuk gaet pemilih jelang pilkada.
Pasalnya, Jabar merupakan salah satu provinsi dengan angka dan proyeksi penduduk lansia tertinggi di Indonesia, tentu merealisasikannya tidak mudah.
Ia menekankan, penguatan kebijakan kualitas hidup lansia sangat penting di negara yang penduduknya berangsur menua seperti Indonesia.
“Jangan sampai program ini kembali cuma program populis, pemberian dalam bentuk bansos saja,” kata Bambang kepada Inilah.com, dikutip Kamis (5/9/2024).
Selain itu, ia juga mengingatkan agar turut memperhatikan dari sisi anggarannya. Sebab, pelayanan sosial dan perlindungan sosial bakal ditopang anggaran yang cukup besar.
“Harus ditopang anggaran Pemerintah Daerah dan tidak tergantung semata pada anggaran Pemerintah Pusat,” kata Bambang.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengatakan program dari pemerintah yang membantu para lansia kerap salah sasaran karena terdapat data yang tak sesuai dengan di lapangan.
Untuk itu ke depan dia bersama Erwan Setiawan akan membuat program Asih Lansia seperti yang pernah diterapkan saat ia menjadi Bupati Purwakarta. Saat itu para ASN dan pejabat diwajibkan memiliki ibu asuh yang merupakan para lansia.
Lansia tersebut setiap bulan tidak hanya mendapatkan uang atau barang dari ‘anak-anaknya’, tetapi juga mereka yang hidup menyendiri akan merasa senang secara batin karena mendapatkan perhatian layaknya sebuah keluarga.
“Itu akan menjadi refleksi kebahagiaan. Nanti paket atau uang itu dikirim langsung oleh pegawai atau pejabat. Bagi pegawai atau pejabat yang ibunya sudah meninggal, seolah mereka merasakan kedekatan batin karena ada penggantinya yang sebaya,” ucapnya pada Senin (2/9/2024).