Program Pembangunan 3 Juta Rumah Digarap Menteri Ara Jadi Petaka untuk Pengusaha
Pengusaha properti alias pengembang mengeluhkan program pembangunan 3 juta rumah yang mulai digarap Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait yang akrab disapa Ara. Lho kok bisa?
Gara-gara program yang sangat menggiurkan itu, calon pembeli rumah khususnya kelas nonsubsidi, banyak yang menunda rencana pembelian rumah. Ujung-ujungnya, pengembang tekor besar.
Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Joko Suranto mengatakan, kebijakan itu membuat masyarakat berharap bisa mendapatkan rumah gratis. “Rumah gratis itu membingungkan pengembang. Banyak calon konsumen membatalkan booking setelah omongan rumah gratis itu, dari 10 yang booking, beberapa dibatalkan,” kata Joko di Jakarta, dikutip Senin (2/11/2024).
Padahal, menurut Joko, uang tanda jadi yang telah dibayarkan konsumen merupakan langkah awal masyarakat untuk memiliki rumah. Ketika tren ini cukup masif di masyarakat, bisa menjadi pukulan yang mematikan sektor properti. “Semuanya bingung dan bingung. Karena masyarakat baik konsumen maupun calon konsumen bertanya, apakah benar gratis,” kata Joko.
Saat ini, kata dia, muncul persepsi di masyarakat bahwa pemerintah akan memberikan rumah secara cuma-cuma. Dalam hal ini, pengembang bakal kena getahnya, produk propertinya menjadi tak laku.
“Ketika industri properti disampaikan ini rumah gratis, maka kami-kami ini (pengembang) akan bubar. Efeknya besar karena orang akan tidak jadi beli (atau) menunda beli karena dengar (ada) rumah gratis,” ujar Joko.
Pangkal masalahnya, Menteri Ara menyebut Sugianto Kusuma alias Aguan, pemilik Agung Sedayu Group, siap berpartisipasi dalam mensukseskan program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Dia bilang, Aguan lewat Agung Sedayu Group akan membangun perumahan di Tangerang mulai 10 November 2024. Huniannya dibangun di tanah milik perusahaan Menteri Ara.
“Tanggal 10 November ground breaking di Tangerang. Tanahnya dari perusahaan kami. Yang bangun perusahaan lain, Agung Sedayu sama isinya,” kata Menteri Ara di Kantor PUPR, Jakarta, Senin (28/10/2024).
Kata Menteri Ara, rumah tersebut nantinya akan diberikan cuma-cuma untuk masyarakat. Ketika ditanya apakah pembangunan itu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) perusahaan, mantan kader PDIP yang lompat ke Gerindra itu, tak jelas menjawabnya.
Hanya dikatakan bahwa rumah tersebut akan diberikan secara gratis kepada masyrakat yang benar-benar memerlukan. “Silahkan bentuknya apa. Buat siapa? Ya buat rakyat. Mau disewakan atau dijual? Enggak. Mau dikasih aja,” imbuhnya.
Menteri Ara memang pernah berjanji akan sumbangkan tahanya untuk lahan proyek pembangunan 3 juta rumah. Dia bersyukur bisa berkontribusi dalam mensukseskan program Presiden Prabowo.
“Contoh itu harus dimulai dari kita sendiri. Nanti pertengahan November (akan dimulai). Saya sebelumnya pengusaha, saya sudah bersyukur diberikan kesempatan oleh rakyat Indonesia, tentu harus mulai dengan diri kami sendiri,” ujar Menteri Ara.
Kondisi ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Apalagi jika bisnis properti yang padat tenaga kerja, benar-benar tumbang. Dampak bisa menjalar ke sektor perbankan. Melahirkan kredit macet yang berujung ke krisis keuangan, seperti terjadi di China.