Arena

PSSI Tegaskan Biaya Tidak Jadi Kendala untuk Banding Maarten Paes


PSSI menegaskan bahwa proses sidang banding untuk Maarten Paes, kiper Amerika Serikat keturunan Indonesia, tidak akan terhambat oleh masalah biaya. 

Hal ini disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, yang menjamin semua biaya proses sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) telah dihitung dan dipersiapkan sejak awal.

Maarten Paes, yang saat ini bermain untuk FC Dallas, memiliki garis keturunan Indonesia dari neneknya yang berasal dari Kota Pare, Kediri, Jawa Timur. Meski telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia, Paes menghadapi kendala regulasi FIFA yang mengharuskan pemain yang telah memperkuat tim nasional lain pada usia tertentu tidak dapat berganti ke tim nasional lain. Dalam kasus Paes, kendala tersebut muncul karena ia pernah memperkuat tim Belanda U-21 saat berusia 22 tahun.

Dalam upaya memungkinkan Paes membela Timnas Indonesia, PSSI telah mengajukan banding ke CAS. Sidang ini diharapkan akan membuka jalan bagi Paes untuk dapat bermain bagi skuad Garuda dalam laga-laga penting mendatang, termasuk kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Terkini, ada rumor biaya sidangnya di CAS memakan biaya yang besar.

Menurut rumor tersebut kombinasi biaya sidang, jasa lawyer, transportasi, dan sebagainya sudah membuat pengeluaran PSSI jadi membengkak. Diklaim pula bahwa total biaya itu semua sudah menembus lebih dari Rp 30 miliar.

Merespons rumor tersebut Arya Mengungkapkan Biaya untuk kebutuhan sidang banding sudah dipersiapkan oleh PSSI dan tidak akan menjadi penghalang dalam proses ini.

“Kami tahu bagaimana biaya-biaya sudah dihitung. Kami kalau terbentur biaya sejak awal kami sudah tahu masalahnya. Tidak mungkin dimasukkan sebagai WNI kalau karena biaya. Pasti kami setop sejak awal kalau menggunakan logika itu,” ungkapnya.

Komitmen PSSI untuk memastikan Maarten Paes bisa membela Timnas Indonesia menunjukkan seriusnya federasi sepak bola Indonesia dalam meningkatkan kualitas tim menjelang kompetisi internasional penting.

Back to top button