News

Ratusan Ribu Warga Berunjuk Rasa di Seluruh AS Menentang Kebijakan Trump


Ratusan ribu penentang Presiden AS Donald Trump dan penasihatnya, miliarder Elon Musk, telah bergabung dalam unjuk rasa di seluruh Amerika Serikat untuk memprotes tindakan merombak pemerintahan dan memperluas kewenangan presiden. Demonstrasi serupa juga terjadi di beberapa negara.

Lebih dari 1.200 aksi unjuk rasa bertema “Hands Off” berlangsung sejak Sabtu (5/4/2025). Lokasi protes meliputi National Mall di Washington, DC, dan lokasi di 50 negara bagian AS. Penyelenggara memperkirakan lebih dari 250.000 orang berpartisipasi di seluruh negeri.

Dilaporkan dari Washington, DC, Mike Hanna dari Al Jazeera mengatakan khalayak di sana menyuarakan ketidakpuasan mereka atas tindakan eksekutif besar-besaran pemerintah dan restrukturisasi yang dipimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Musk.

Reformasi tersebut telah menghasilkan penghapusan lebih dari 200.000 posisi federal dan pengurangan signifikan dalam tunjangan, khususnya pada Internal Revenue Service dan Social Security Administration.

“Ini adalah salah satu demonstrasi terbesar yang pernah kita lihat sejak Trump memulai masa jabatan keduanya. Ini mungkin merupakan indikasi meningkatnya rasa frustrasi di kalangan warga Amerika,” kata Hanna, yang juga mencatat komposisi pengunjuk rasa yang beragam, mencakup berbagai kelompok usia.

Baca Juga:  Trump bakal Larang Warga dari 41 Negara Datang ke AS, Indonesia Termasuk?

“Penyelenggara protes mengatakan hal ini tidak akan membawa perubahan langsung, tetapi ini adalah momen penting untuk menunjukkan bahwa banyak warga Amerika menentang apa yang diperjuangkan Donald Trump,” kata Hanna.

Di Chicago, ribuan demonstran berunjuk rasa di kawasan pusat kota. Melaporkan dari lokasi protes, John Hendren mengutip Al Jazeera mengatakan bahwa sebagian besar adalah massa serikat pekerja. “Orang-orang ini khawatir dengan pekerjaan mereka … Orang-orang ini sebagian besar adalah warga negara, mereka adalah warga Chicago dan pesan mereka kepada pemerintahan Trump dan Elon Musk adalah ‘jangan ikut campur’”, katanya.

Di New York, para demonstran berkumpul di Bryant Park, sambil memegang plakat bertuliskan “Cabut Elon” dan “Saya hanya bisa menulis ini karena dulu ada Departemen Pendidikan.”

Baca Juga:  Ketua DPR Minta Aparat Usut Kasus Temuan Ladang Ganja di Bromo

Kelley Robinson, presiden Human Rights Campaign, berpidato di sebuah rapat umum di Washington, mengkritik perlakuan pemerintah terhadap masyarakat yang terpinggirkan. “Serangan yang kita lihat, bukan hanya bersifat politis. Serangan itu juga bersifat pribadi,” katanya, seperti dilaporkan AFP.

Protes serupa diadakan di Atlanta, Boston, Miami, dan Charlotte, dengan massa menuntut tindakan terhadap imigrasi, perawatan kesehatan, dan hak-hak pekerja.

Protes Internasional

Di berbagai belahan dunia, ekspatriat AS dan pendukung lokal berkumpul di kota-kota termasuk Berlin, Frankfurt, Paris, dan London. Di Paris, sekitar 200 demonstran, sebagian besar warga Amerika, berkumpul di Place de la Republique, memajang spanduk bertuliskan pesan-pesan seperti “Lawan Tiran,” “Aturan Hukum,” dan “Feminis untuk Kebebasan, bukan Fasisme.”

Timothy Kautz, juru bicara Democrats Abroad, menekankan pentingnya solidaritas global. “Kita harus menunjukkan solidaritas terhadap semua demonstrasi di seribu kota di AS hari ini,” katanya mengutip Reuters.

Baca Juga:  Atasi Kemacetan saat Libur Lebaran, Akses Jalan ke Ragunan Diterapkan Satu Arah

Ezra Levin, salah satu pendiri Indivisible, salah satu kelompok penyelenggara, mengatakan, Ini adalah demonstrasi besar-besaran yang mengirimkan pesan sangat jelas kepada Musk dan Trump dan anggota Kongres dari Partai Republik serta semua sekutu yang mendukung MAGA. “Kami tidak ingin mereka ikut campur dalam demokrasi kami, komunitas kami, sekolah kami, teman-teman kami, dan tetangga kami.”

Gedung Putih telah membela tindakan pemerintahan tersebut. Asisten sekretaris pers Liz Huston menyatakan, “Posisi Presiden Trump jelas: Ia akan selalu melindungi Jaminan Sosial, Medicare, dan Medicaid bagi penerima manfaat yang memenuhi syarat. Sementara itu, sikap Demokrat adalah memberikan tunjangan Jaminan Sosial, Medicaid, dan Medicare kepada imigran ilegal, yang akan membuat program-program ini bangkrut dan menghancurkan para manula Amerika.”

Kelompok pro-Palestina juga berpartisipasi dalam demonstrasi di Washington, memprotes dukungan pemerintah AS terhadap tindakan militer Israel di Gaza dan tindakan keras terhadap protes di kampus.

Back to top button