Kalsel

Sebelum Ditemukan Tewas Gantung Diri, Seorang Ayah di Tabalong Berpesan Ini Kepada Anaknya

INILAHKALSEL.COM, TANJUNG – Dua orang bocah masing Sakdiah dan Aniah warga Desa Sola, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong kaget melihat seorang pria dalam posisi tergantung dalam satu rumah di desa tersebut, Senin (6/5/2024) lalu.

Setelah diamati ternyata pria tersebut Wahyu (37), orangtua dari temannya yang ditemukan tewas gantung diri.

BACA JUGA:Pagi-pagi, Tukang Bangunan dari Jawa Ditemukan Gantung Diri di Banjarmasin, Saksi: Diduga Bercerai dengan Istri

Wahyu (37) yang juga warga Desa Solan diketahui mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tapih behalai atau sarung yang biasa dikenakan kaum perempuan.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh kedua teman anak korban Sakdiah dan Aniah yang saat itu menemani anak korban mengunjungi rumah neneknya yaitu ibu dari Wahyu.

“Disaksikan kedua saksi ini, kemudian melaporkan ke Polsek Jaro,” jelas Kapolres Tabalong AKBP, Anib Bastian melalui PS Kasi Humas Polres Tabalong, Ipda Joko Sutrisno, Selasa (7/6/2024).

Mendapat laporan warga Desa Sola tersebut, petugas Satreskrim Polres Tabalong dipimpin Kasat Iptu Galih Putra Wiratama bersama Kapolsek Jaro, Iptu Adi Lesmano mengamankan dan melakukan olah TKP penemuan mayat tergantung tersebut.

Usai dilakukan olah TKP, polisi membawa jasad jorban ke Puskemas Muara Uya untuk dilakukan pemeriksaan secara mendalam.

Ipda Joko Sutrisno mengungkapkan, berawal saat Senin siang sekitar pukul 11.00 Wita, korban saat itu keluar menuju ke rumah ibunya.

Sebelum menuju ke kediaman ibunya, korban berpesan kepada anaknya yang sedang memainkan gawai di depan rumah untuk tidak ikut.

Berselang menit kemudian pukul 12.00 Wita, anak korban bersama kedua temannya ke rumah ibu korban yang hanya berjarak 50 meter dari rumah.

Sesampainya di sana, ketiganya masuk ke dalam rumah namun anak korban tidak sempat menghampiri tempat di mana korban bunuh diri.

“Saat korban gantung diri, situasi di rumah ibu korban dalam keadaan kosong,” ungkapnya.

Posisi jasad korban ditemukan dalam keadaan terduduk disamping kursi plastik dengan menggunakan kain panjang atau tapih bahalai yang terikat dileher.

Tinggi tiang jeratan dari lantai ke kayu kuda-kuda dapur kurang lebih 2,3 meter.

“Pihak keluarga pun langsung memindahkan jasadnya ke ruang tamu untuk dibaringkan di atas kasur,” lanjut Joko.

Berdasarkan pemeriksaan oleh pihak medis Puskesmas Muara Uya, Korban datang dalam keadaan meninggal dunia dengan luka bejas jerat bentuk huruf V di leher korban.

BACA JUGA:Terungkap Indentitas dan Motif Pria Gantung Diri di Banjarbaru, Polisi Sebut Soal Darah dan Pesan Terakhir untuk Kekasih

Diperkirakan waktu korban meninggal dunia kurang dari 5 jam dan tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan benda tumpul dan atau benda tajam di tubuh korban.

Pihak keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi dan menerima kejadian yang dialami korban karena kecelakaan atau musibah dan bersedia membuat pernyataan.(humas polres tabalong/nm didik)

Back to top button