News

Sidang Gugatan terhadap Jokowi, Gerindra Harap Ada Mediasi


Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi santai, perihal sidang gugatan perdana yang dilayangkan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Meski begitu dirinya berharap dalam persidangan itu ada mediasi di antara keduanya. Karena segala sesuatunya dapat dikomunikasikan

“Semua bisa dikomunikasikan, dan di setiap persidangan itu kan selalu ada agenda mediasi,” tandasnya.

Sebagai informasi, sidang perdana gugatan perdata yang dilayangkan Habib Rizieq kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) digelar Selasa (8/10/2024). Sidang dengan agenda pembacaan legal standing tersebut bakal digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat (Jakpus) di ruang sidang Purwoto Ganda Subrata terjadwal pukul 10.00 WIB.

Dalam petitumnya, Rizieq menuntut Jokowi membayar ganti kerugian materiil sebesar Rp5.246,75 triliun untuk disetorkan kepada kas negara. Sebab, Jokowi diduga melanggar hukum selama menjabat sebagai presiden.

Baca Juga:  Sudah Salaman Bareng Ketum PSSI, Bagaimana Kelanjutan Naturalisasi Kevin Diks?

Selain Rizieq, penggugat lainnya yaitu Mayjen TNI (Purn) Soenarko, Eko Santjojo, Edy Mulyadi, M Mursalim R, Marwan Batubara, dan Munarman.

Sementara itu, pihak Istana Kepresidenan menanggapi santai gugatan perdata yang dilayangkan Rizieq Shihab kepada Presiden Jokowi melalui PN Jakpus.

“Tentu merupakan hak bagi setiap warga negara untuk mengajukan upaya hukum, namun sebaiknya setiap upaya hukum dilakukan dengan serius dan bertanggung jawab,” ujar Staf Khusus(Stafsus) Presiden Dini Purwono, Senin (7/10/2024).

Dia menyampaikan setiap orang yang mendalilkan sesuatu wajib membuktikannya. Sehingga semua pihak wajib mengedepankan prinsip hukum yang berlaku.

“Jangan menggunakan upaya hukum yang disediakan oleh konstitusi secara semena-mena hanya untuk sekadar mencari sensasi atau tujuan provokasi,” ujar Dini.

Baca Juga:  Penuhi Undangan Xi Jinping dan Biden, Prabowo: Kita tidak akan Menjadi Kacung Kalian

Dia menyampaikan selama 10 tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi, tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan.

Namun, menurutnya, biarkan publik yang pada akhirnya menilai kinerja dan pengabdian Presiden Jokowi kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Back to top button