Kalsel

Terjadi 428.767 Serangan Siber di Kalsel Hingga Maret 2024, Diskominfo Turunkan Pasukan CSIRT

INILAHKALSEL.COM, MARTAPURA – Di era digitalisasi yang semakin berkembang pesat, keamanan informasi khususnya di Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi hal yang sangat penting.

Sehingga mengoptimalkan pasukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang ada di seluruh pemerintah daerah di Kalsel, tujuannya untuk meningkatkan perlindungan keamanan informasi terhadap Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

BACA JUGA:Kalsel Kebagian 1.989 Formasi PPPK Guru 2024 dari Kemendikbud, Diutamakan Sekolah Baru

Untuk itulah, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalsel menggadakan Rapat Koordinasi Pembentukan dan Pengelolaan CSIRT.

Kepala Diskominfo Provinsi Kalsel, M Muslim diwakili Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi, Sucilianita Akbar menuturkan berdasarkan laporan Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure/Coordination Center (ID-SIRTII) mencatatkan sampai saat ini ada 428.767 serangan siber terjadi di Kalimantan Selatan.

“Dari jumlah tersebut serangan yang paling banyak terjadi adalah deface (mengubah tampilan website) dan juga serangan malware yang menyasar domain website go.id,” katanya di Banjarmasin, Senin (4/3/2024).

“Dari jumlah serangan yang terjadi, sebagian besar sudah ditindaklanjuti oleh tim CSIRT bekerjasama dengan stakeholder terkait,” katanya.

Suci mengungkapkan bahwa tujuan dari Rakor ini untuk meningkatkan kompetensi pengelola CSRIT di daerah atau tim IT di SKPD dalam mengantisipasi serangan siber yang mungkin terjadi ke depannya.

“Meskipun serangan siber sebelumnya sudah ditindaklanjuti, tetapi untuk menghadapi serangan siber selanjutnya makanya kita adakan Rakor ini. Semoga dengan Rakor ini keamanan informasi pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bisa ditingkatkan dalam rangka menunjang SPBE kita,” jelasnya.

Lebih jauh, Suci menjelaskan sampai saat ini dari 13 kabupaten/kota di Kalsel empat diantaranya telah membentuk tim CSIRT. Empat kabupaten/kota tersebut yakni Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kota Banjarbaru.

BACA JUGA:Terkait Pemeriksaan Bupati Tanah Bumbu Zairullah dan Pejabat Lainnya, Polda Kalsel Buka Suara: Tunggu Hasil Penyidikan!

“Untuk kabupaten/kota lainnya akan segera menyusul (pembentukan CSIRT). Insya Allah di tahun 2024 di 13 kabupaten/kota di Kalsel tim CSIRT-nya akan dirilis,” imbuhnya.

Kegiatan Rakor yang diinisiasi oleh Diskominfo Provinsi Kalsel ini diikuti oleh 80 peserta terdiri dari 12 OPD Pemerintah Provinsi Kalsel (Data Sistem Elektronik dalam kategori Tinggi dan Stategis) secara luar jaringan (luring/offline) dan 28 lainnya secara dalam jaringan (daring/online).

Kemudian hadir juga perwakilan Diskominfo kabupaten/kota, perwakilan perguruan tinggi, dan dua orang perwakilan SMK kategori teknologi informasi.

Pada kegiatan ini, Diskominfo Provinsi Kalsel turut menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, Subdit Keamanan Khusus Polda Kalsel, dan Civitas Akademi Universitas Lambung Mangkurat sebagai narasumber pada kegiatan tersebut. (mckalsel/yayu/nm didik)

Back to top button