Market

Uang Beredar di Indonesia Sepanjang 2024 Tembus Rp1.204 Triliun


Bank Indonesia (BI) mencatat uang kartal yang beredar di masyarakat mencapai Rp1.204 triliun per akhir Desember 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nilai tersebut telah tumbuh 9,3 persen secara year on year (yoy). Sementara itu, peredaran uang pun diperkirakan tumbuh 5,7 persen yoy pada tahun 2025.

“Dari sisi pengelolaan uang rupiah, uang kartal tumbuh 9,3 persen yoy, jadi Rp1.204,5 triliun pada akhir Desember 2024 dan diperkirakan tumbuh 5,7 persen yoy, pada tahun 2025,” ungkap Perry saat konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Lebih rinci, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, perputaran uang beredar tersebut terdiri dari cash outside bank yang mencapai Rp1.064 triliun, atau naik 9,6 persen dibanding tahun lalu.

Baca Juga:  Tanpa Pelatih, Performa Emma Raducanu Kian Terpuruk

“Lalu cash and fault itu uang yang dalam khasanah posisinya Rp140 triliun naik 7 persen dari tahun lalu, intinya 2024 posisisnya Rp1.204 triliun atau meningkat 9,3 persen dibanding tahun lalu,” papar Doni.

Untuk ke depannya, BI pun berkomitmen untuk mempersiapkan uang dalam kualitas terbaik dan jumlah yang cukup bagi masyarakat Indonesia.

Meski adanya peningkatan uang beredar tersebut, Bank Indonesia (BI) memperkirakan likuiditas perbankan Indonesia tetap tinggi pada akhir Desember 2024. Hal ini tercermin dari dana pihak ketiga atau AL/DPK yang berada pada posisi 25,59 persen.

Perry mengatakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada akhir November mencapai 26,89 persen. Menurutnya, level ini tergolong sehat.

Baca Juga:  Ternyata Syaratnya Berat, Menteri Bahlil Belum Terbitkan SK Izin Tambang Jatah PP Muhammadiyah

“Pada November 2024, tinggi 26,89 persen tergolong kuat untuk menyerap risk,” tegas Perry.

Sejalan dengan itu, risiko kredit cukup terkendali. Non-Performing Loan (NPL) pada November 2024 terjaga rendah, yakni 2,19 persen.

Hasil uji ketahanan stress test BI menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat untuk hadapi risko dan ditopang kemampuan membayar serta profitabilitas korporasi yang terjaga.

Back to top button