News

Umbar Janji ‘Sepuluh Perintah Tuhan’, Trump Ingin Terlihat Agamis Jelang Debat Perdana


Ambisi Donald Trump untuk kembali jadi presiden Amerika Serikat (AS) begitu besar, ia pun tak ragu ‘jualan’ agama saat berkampanye jelang debat capres perdana pada 27 Juni mendatang.

Dilansir Associated Press dan Reuters, Minggu (23/6/2024), Trump menggelar kampanye di hadapan kelompok kaum evangelis. Trump pun menunjukkan sisi religiusitasnya sebagai seorang Kristen, di depan mata para calon pemilihnya.

Demi mendapatkan dukungan komunitas Kristen Protestan terbesar yang dianut hampir seperempat populasi AS ini, Trump mengumbar janji akan menerapkan aturan yang mewajibkan sekolah di AS memajang ‘Sepuluh Perintah Tuhan’ di dinding-dinding kelas.

“Apakah ada yang membaca ‘Jangan mencuri’? Maksudku, adakah yang pernah membaca hal luar biasa ini? Sungguh luar biasa. Mereka tidak ingin itu naik. Ini adalah dunia yang gila,” kata Trump dalam pertemuan Koalisi Iman dan Kebebasan, yang disambut riuh sorak dan tepuk tangan.

Trump kembali mendapat tepuk tangan ketika membahas usulan lain, seperti penghapusan Departemen Pendidikan. Tindakan itu disukai oleh banyak umat Kristen konservatif yang menuduh pemerintah federal AS menyerang metode pengajaran berbasis agama.

Ia juga bicara soal penandatanganan larangan aborsi secara nasional dan keengganannya untuk memerinci beberapa pandangannya mengenai masalah ini bertentangan dengan banyak anggota gerakan evangelis.

Banyak anggota gerakan yang ingin melihat Trump berbuat lebih banyak untuk membatasi aborsi, mereka memujinya sebagai tokoh yang paling memperjuangkan tujuan tersebut karena perannya dalam menunjuk hakim Mahkamah Agung AS yang membatalkan hak aborsi nasional pada tahun 2022. Trump menyoroti hal tersebut dengan mengatakan pihaknya telah melakukan hal luar biasa.

Trump juga memperingatkan bahwa aborsi dapat menjadi hal yang rumit secara politik bagi Partai Republik. Selama berbulan-bulan, dia menunda pertanyaan tentang posisinya mengenai larangan nasional.

Ia meminta kelompok Kristen konservatif datang ke tempat pemilihan. Dia menyerukan, agar para pengunjung gereja untuk pergi ke tempat pemungutan suara bagi dirinya untuk terakhir kalinya pada bulan November 2024.

“Umat Kristen pergi ke gereja, tapi mereka jarang memilih. Anda tahu kekuatan yang Anda miliki jika Anda mau memilih. Anda harus keluar dan memilih. Kali ini saja. Dalam empat tahun Anda tidak perlu memilih, oke? Dalam empat tahun jangan memilih, saya tidak peduli,” ucap dia.

Trump pada tanggal 27 Juni nanti akan melakoni debat perdana menghadapi presiden petahana Joe Biden. Debat presiden pertama mereka bakal menampilkan serangkaian isu yang sangat berbeda dan diyakini mendorong pertarungan sengit untuk memperebutkan Gedung Putih.

Debat akan digelar di Atlanta, pukul 21.00 waktu setempat, Kamis (27/6/2024). Debat tersebut akan disiarkan oleh CNN, berlangsung selama 90 menit dan mencakup dua jeda iklan.

Staf kampanye tidak diperbolehkan berinteraksi dengan salah satu kandidat selama acara berlangsung, termasuk pada setiap waktu istirahat. Setiap orang akan diberikan pena, kertas dan sebotol air.

Alat peraga atau catatan yang sudah ditulis sebelumnya tidak diperbolehkan di atas panggung. Berbeda dengan pertarungan sebelumnya, mikrofon para kandidat akan dimatikan kecuali saat giliran mereka untuk berbicara.

Selain itu, tidak akan ada penonton di studio. Penyelenggara menyatakan ingin untuk menegakkan waktu dan memastikan diskusi yang beradab.

Back to top button