Market

Ungkap Penyelewengan LPG Melon Rugikan Negara Rp34 Triliun, Mendag Zulhas Layak Diapresiasi


Analis dari Asosiasi Politik dan Ekonomi Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng menyebut, penjahat LPG subsisi atau LPG melon yang berukuran 3 kilogram, setaraf dengan koruptor kakap. Harus dihukum seberat-beratnya dan dimiskinkan.

“Mengapa LPG melon diisi hanya 2,2 kilogram, padahal subsidi yang ditagih ke pemerintah seberat 3 kilogram. Ini kejahatan luar biasa, korupsi besar sektor energi di dekade ini,” kata Salamuddin di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Asal tahu saja, setiap tabung LPG berisi 3 kg itu, pemerintah menggelontorkan subsidi sebesar Rp1.475. Dihitung dari angka subsidi LPG pada 2023 sebesar Rp118 triliun untuk LPG seberat 8 miliar kg.

“Artinya, telah terjadi korupsi sebesar 27 persen dari nilai subsidi Rp118 triliun, atau senilai Rp34 triliun uang negara yang raib. Dana sebesar itu seharusnya sampai ke rakyat, tapi nyangkut ke tangan bandar LPG,” terang Salamuddin.

Terkuaknya penyelewengan LPG subsidi berawal dari temuan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Informasi awal dari Mendag Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, seharusnya digarap aparat penegak hukum.

Bisa jadi, praktik pengurangan volume tabung LPG 3 kg, tak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. “Bagaimana dengan daerah yang jauh dari pengawasan? LPG tabung 3 kg bisa lebih banyak berkurangnya. Temuan Mendag Zulkifli Hasan menyebut tabung LPG subsidi hanya diisi 2,2-2,8 kilogram,” tuturnya.

Salamuddin bilang, subsidi LPG adalah yang paling besar dibandingkan BBM dan subsidi energi lainnya. dalam hal ini, pemerintah tidak ingin mengganggu subsidi LPG karena menyangkut ngebul-tidaknya dapur. “Tapi ternyata ada pengganggu lain. Mereka yang mau untung besar dengan cara mudah. Kurangi isi LPG 3 kg. Atau memindahkan LPG 3 Kg ke LPG non subsidi,” ungkapnya.

Dia menyebut, atensi Mendag Zulhas atas penyelewengan LPG subsidi, layak diapresiasi. Selanjutnya aparat penegak hukum mesti menindaklanjuti dengan cepat. “Kalau aparat lambat, publik justru curiga, ada apa ini. Jangan-jangan malah bagian dari masalah,” pungkasnya.

Pada Sabtu (25/5/2024), Mendag Zulhas menemukan pengurangan volume gas dalam LPG 3 Kg di 11 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Disebutkan rata-rata pengurangannya 200-700 gram.

Informasi ini terungkap setelah Kementerian Perdagangan (Kemendag) memeriksa sejumlah SPBE di Jakarta, Tangerang, dan sebagian Bandung. Salah satunya di SPBE Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Setelah kita cek, harusnya masyarakat atau konsumen menerima dan membeli LPG isi gas 3kg, ternyata isinya kurang 200-700 gram. Jadi, isinya rata-rata 2.800-2.300 gram, seharusnya 3.000 gram kan,” terang Mendag Zulhas.

Akibat praktik curang ini, kata Ketum PAN itu, keberadaan SPBE memberikan kerugian terhadap negara rata-rata sebesar Rp1,7 miliar per tahun. Jika jumlah SPBE-nya 11, total kerugian negara mencapai Rp18,7 miliar. 
 

 

Back to top button