UPDATE Polemik Muhammadun, WA dan IG Disdikbud Kalsel Diserbu Netizen, Guru Amelia Makin Menderita
INILAHKALSEL.COM, BANJARBARU – Polemik seputar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan ( Disdikbud Kalsel ), Muhammadun, terus memanas. Berita mengenai tindakannya yang dianggap tak beretika saat menghadiri rapat resmi, di mana ia kedapatan merokok di dalam ruangan ber-AC, kini memicu gelombang protes netizen.
Aksi netizen yang geram terlihat jelas dengan menyerbu nomor WhatsApp Dinas Pendidikan Kalsel. Mereka mengirimkan berbagai pesan hujatan, mengecam tindakan Muhammadun yang dinilai tidak pantas sebagai pejabat publik. Bahkan, beberapa netizen menyebut Muhammadun dengan istilah “bungul,” yang dalam Bahasa Banjar berarti bodoh.
Tak hanya di WhatsApp, Instagram resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel juga menjadi sasaran keluhan dan kritik pedas dari netizen. Mereka menilai tindakan Muhammadun mencoreng citra dunia pendidikan di Kalsel. Akun Instagram @pasukanjulid bahkan mengancam akan membagikan nomor WhatsApp pribadi Muhammadun agar netizen bisa “merujaknya” secara langsung.
“No wa kadis menyusul,” tulis admin akun tersebut, memicu antusiasme netizen yang siap untuk ikut serta dalam aksi tersebut.
Pantauan Inilahkalsel.com pada Minggu (9/9/2024), komentar-komentar pedas terus berdatangan di akun Instagram resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel. Netizen mengungkapkan kekecewaan mereka atas tindakan yang dianggap mencoreng etika pejabat publik.
“Jabatan pian sebagai kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, mencontohkan yg kada baik, besandal dan berokok diforum resmi…,” tulis salah satu netizen dengan penuh emosi.
Selain itu, banyak netizen yang mendesak agar Muhammadun segera mengklarifikasi tindakannya. Mereka meminta agar CCTV di ruangan tersebut dibuka untuk membuktikan kebenaran kejadian. Jika terbukti bersalah, netizen menuntut Muhammadun untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat.
Insiden ini menunjukkan betapa cepatnya isu kontroversial dapat menjadi viral di media sosial, terutama ketika melibatkan pejabat publik yang dianggap melanggar norma etika.
Catatan: Kejadian ini menjadi pelajaran bagi para pejabat untuk lebih berhati-hati dalam bertindak, terutama di hadapan publik. Tetap ikuti berita terbaru untuk perkembangan lebih lanjut terkait kasus ini.
Makin Menderita
Usai mengkritik Kadisdikbud Kalsel, Muhammadun lalu diusir dari rapat, kondisi Amalia Wahyuni, guru SMK di Banjarbaru saat ini makin memprihatinkan.
Seperti dikutip di akun Instagram @tanahbumbuinfo, Senin (9/9/2024), Amelia mengungkapkan usai tindakan menegur Kadisdikbud Kalsel, Muhammadun merokok di ruangan ber-AC sekarang ia harus menghadapi situasi sulit, termasuk dirumahkan dari sekolah tempatnya mengajar.
Amalia menegaskan bahwa hingga saat ini, ia belum mendapatkan kejelasan tentang statusnya sebagai guru. Ia juga menyebutkan bahwa ada permintaan untuk menghapus video kritiknya yang viral, tetapi ia menolak dengan alasan prinsip.
Kejadian ini bermula dari Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan SMK Tahap II yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan di sebuah hotel di Banjarmasin pada 2 September 2024. Rapat tersebut dihadiri oleh guru Bimbingan Konseling (BK), guru mata pelajaran, dan wakil kepala sekolah.
Kasus ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh tenaga pendidik dalam menyuarakan pendapat dan menegakkan aturan, khususnya ketika harus berhadapan dengan otoritas yang lebih tinggi.(nur muhammad/berbagai sumber)