Kalsel

WADUH! Ternyata Ada 9 Buaya Teror Pantai Batakan, Pj Bupati Tala Larang Pengunjun Berenang Terlebih di Libur Lebaran

INILAHKALSEL.COM, PELAIHARI – Sebuah video disejumlah akun Instagram memperlihatkan seekor buaya berukuran besar sadang berenang di dekat Dermaga Pantai Batakan Baru, Jalan Pariwisata, Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Munculnya video itu menandakan bertambah panjangnya teror yang dilakukan predator yang memiliki gigitan terkuat di muka bumi itu.

‘Monster’ sungai tersebut terpantau berkeliaran di perairan laut di kawasan pesisir Pantai Batakan Baru dan jaraknya tak begitu jauh dari pantai.

BACA JUGA:Usai Bapak dan Anak Diterkam Buaya, Predator Kotabaru Berulah Lagi, Kali Ini Nenek Radiah Dicabik-cabik hingga Tewas

Bahkan, buaya ukuran besar dan panjang itu terlihat berhenti dekat dermaga wisata Pantai Batakan Baru. Tidak hanya itu, ada juga penampakan buaya berenang bergerak tak jauh dari dermaga wisata andalan Kabupaten Tala tersebut.

Teror buaya ini kian intens menjelang Lebaran 2024. Padahal, setiap liburan Lebaran Pantai Batakan ramai dengan kunjungan wisatawan. Kondisi ini membuat warga Batakan dan sekitarnya termasuk pengunjung (wisatawan) Pantai Batakan resah, dan takut kalo diterkam buaya. Apalagi, insiden pengunjung diterkam buaya saat berwisata di Pantai Batakan juga pernah terjadi baru-baru ini.

Sekretaris Desa Batakan, Muhammad Anshari mengatakan buaya yang ada divideo tersebut terpantau muncul dekat dermaga wisata itu pada Senin sore kemarin sekitar pukul 16.00 Wita hingga petang.

Ambil Langkah Cepat

Menyikapi teror buaya di perairan sungai dan laut di Desa Batakan dan Tanjungdewa, Kecamatan Panyipatan, Pemkab Kabupaten Tanahlaut (Tala) pun mengambil langkah cepat.

Bahkan Pemkab mengeluarkan larangan kepada pengunjung dan warga untuk dilarang berenang di Pantai Batakan, tujuannya untuk mencegah hal tak diinginkan.

“Kalau cuma bermain di pesisirnya saja tidak apa-apa. Kalau berenang tidak kami izinkan,” tegas Pj Bupati Tala, H Syamsir Rahman, Rabu (3/4/2024).

Dikatakan Syamsir, objek wisata Pantai Batakan Baru di Desa Batakan tetap dibuka seperti biasa, terlebih pada libur panjang Hari Raya Idulfitri 1445 H. Namun, terangnya, pengunjung harus mentaati aturan yang dibuat Pemkab Tala ini.

Tujuan dibuatnya aturan ini, dikarenakan adanya 9 buaya yang terpantau muncul di perairan pesisir Pantai Batakan Baru, baru-baru ini. “Ada sembilan buaya kemarin yang terpantau,” ungkap Syamsir kepada sejumlah awak media usai melakukan pemeriksaan personel gabungan Pam Hari Raya Idul Fitri 1445 H di halaman Stadion Pertasi Kencana, Pelaihari, Rabu (3/4/2024).

Dijelaskan Syamsir, biasanya pada hari kedua Lebaran pengunjung memadati Pantai Batakan Baru. “Oleh saebab itu di pesisir pantai Batakan Baru akan dipasang pembatas, juga ada petugas yang jaga,” katanya lagi.

Jangan Buang Ayam Mati

Plh Kasi Konservasi Wilayah I Pelaihari, BKSDA Kalsel, Debi Imam Saputra, mengatakan, melarang warga mandi, berenang, dan BAB di sungai. Juga melarang warga membuang isi perut ternak dan sisa daging ternak ke sungai, termasuk sisa ikan hasil tangkapan melaut.

“Langkah ini diambil untuk menghindari jatuhnya korban lagi. Karena mereka melihat adanya kotoran seperti ikan mati dan sejenisnya yang dapat memicu kehadiran buaya oleh aroma amis. Apalagi ketika ayam mati dibuang ke sungai, hal demikian cepat memancing kemunculan buaya. Dan akhirnya buaya akan sering datang karena merasa ada yang selalu memberi makan,” paparnya.

Ketika kemudian tidak ada makanan di sungai, ada kemungkinan kemudian akan beralih menyerang dan memangsa manusia.

“Berdasar identifikasi di lapangan, buaya tersebut jenis buaya muara. Karena itu diyakini buaya itu masih berada di sekitar muara sehingga warga yang berada di sekitar harus benar-benar ekstra hati-hati,” katanya.

Serang Warga Lagi BAB

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (28/3/2024) terjadi serangan buaya muara ke manusia di Desa Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tala.

Beruntung, pria bernama Saharuddin selamat setelah mendapat terkaman dan menderita luka parah di sekujur tubuhnya.

Peristiwanya terjadi di Muara Tanjung Dewa pada Kamis (28/3/2024) sekitar pukul 21.00 Wita. Saat itu Saharuddin ingin buang air besar (BAB) di atas kapal nelayan, namun ia tak sadar gerak-geriknya sudah awasi seekor buaya.

Hanya beberapa saat ingin BAB, Saharuddin dikagetkan dengan serangan seekor buaya, sehingga tangan dan paha mengalami luka robek dan mengeluarkan banyak darah.

Korban seketika itu berteriak minta tolong, warga pun bergegas mendatangi sumber teriakan. Setelah sampai, warga melihat korban sudah luka-luka akibat serangan buaya.

“Korban mengalami luka robek di bagian paha kanan dan tangan kirinya,” ungkap Ahmad, warga setempat.

Setelah buaya berhasil diusir, Saharuddin dilarikan ke Rumah Sakit Haji Boedjasin (RSHB) Pelaihari untuk diberikan pengobatan.

Dikatakan warga, lokasi kejadian diketahui memang menjadi tempat menambatkan kapal-kapal nelayan desa setempat maupun Batakan.

BACA JUGA:Serangan Buaya Terjadi Lagi, Pria di Tanjung Dewa Kalsel Luka Parah, Diterkam saat BAB di Kapal Nelayan

Korban sendiri datang dari Pulau Keramaian, dekat Pulau Masalembu, Sulawesi. Jaraknya sekitar 8 jam perjalanan air dari TKP.

“Kabarnya, (korban) adalah seorang pemancing ikan,” beber Ahmad lagi

Sementara itu Camat Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, Muhammad Hadiat Wicaksono membenarkan adanya peristiwa serangan buaya tersebut.

“Korbannya Saharuddin, warga Tanjung Dewa namun KTP-nya masih Sumenep,” ucapnya.

Muhammad Hadiat menambahkan, menurut keterangan warga, peristiwa itu terjadi saat korban sedang BAB tak jauh dari Muara Tanjung Dewa.(nm didik/berbagai sumber)

Back to top button