Kanal

Wujudkan Kondusivitas Iklim Investasi, Bea Cukai Kunjungi Perusahaan Penerima Fasilitas Kepabeanan


Untuk mewujudkan iklim investasi yang kondusif, Bea Cukai melalui unit-unit vertikalnya di berbagai daerah, seperti Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Bali, NTB, NTT (Bali Nusra) dan Bea Cukai Bekasi gelar customs visit customer (CVC) dengan mengunjungi perusahaan-perusahaan penerima fasilitas kepabeanan.

“CVC merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas dan fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance, yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri melalui pemberian fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai yang tepat sasaran,” kata Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar, Rabu (5/6/2024).

Mungkin anda suka

Ia menyebutkan, pada Mei 2024, Kanwil Bea Cukai Bali Nusra mengunjungi 13 perusahaan penerima fasilitas kepabeanan dan cukai di wilayah Bali. Tujuan program CVC ini adalah untuk memberikan pelayanan prima kepada para pengguna jasa dan melakukan pendalaman pengetahuan tentang proses bisnis (probis).

“Dengan kami mendalami probis perusahaan, maka jika ada kendala yang dihadapi perusahaan, kami dapat segera membantu menyelesaikannya sesuai peraturan perundangan yang berlaku. CVC ini juga sebagai upaya untuk membangun komunikasi antara Bea Cukai dengan pengguna jasa dan menjalin kerja sama yang lebih erat,” ujar Encep.

Masih di bulan yang sama, tepatnya pada 27 Mei 2024, Bea Cukai Bekasi turut menjalankan program CVC ke salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat mandiri (KBM), PT Indonesia Epson Industry.

“CVC ini dilaksanakan dalam rangka optimalisasi kegiatan asistensi dan upaya memastikan kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan kepabeanan dan cukai,” ungkapnya.

Lewat program ini, Bea Cukai Bekasi juga mengapresiasi Epson yang telah konsisten mematuhi regulasi kepabeanan dan perpajakan, sehingga turut membantu percepatan pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan industri teknologi. Hal ini terbukti dari kenaikan produksi Epson pada tahun 2024 (5.614 K unit) yang naik 41 persen dibandingkan tahun produksi pada tahun 2023 (3.991 K unit).

“Diharapkan fasilitas kepabeanan yang diberikan dapat mendorong percepatan kinerja perusahaan, sehingga arus barang dapat berjalan dengan lancar, mendorong peningkatan produksi, serta memberi dampak baik bagi perekonomian Indonesia,” ujar Encep.

Diketahui, sebagai salah satu perusahaan printer terbesar di Indonesia, Epson telah memberi kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara. Salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja, yakni dengan adanya lebih dari 11.500 tenaga kerja.

“Peningkatan pelayanan dengan fasilitas KBM yang diterima Epson tentu membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negeri,” lanjutnya.

Di lain pihak, Presiden Direktur Epson, Emile Pattiwael mengungkapkan rasa terima kasih kepada Bea Cukai Bekasi yang senantiasa mendukung proses bisnis yang telah berjalan di Epson selama ini.

“Kunjungan ini tentu sangat membantu kami dalam mengevaluasi regulasi yang selama ini telah berjalan dan dilaksanakan oleh Epson. Terima kasih atas perhatian dan kerja sama Bea Cukai selama ini, kami berharap fasilitas KBM ini dapat terus kami jaga, sehingga aktivitas industri dapat terus berjalan dengan baik dan lancar dan pada akhirnya dapat berpengaruh pada ekonomi Indonesia,” kata Emile.

Back to top button